Profil MT Haryono, Pahlawan Revolusi Lengkap Umur, Asal, Perjalan Karir hingga Akhir Hidupnya

- 11 September 2022, 17:39 WIB
MT Haryono, profil dan biografi pahlawan revolusi lengkap dengan agama, umur, hingga akhir hidupnya.
MT Haryono, profil dan biografi pahlawan revolusi lengkap dengan agama, umur, hingga akhir hidupnya. /tangkap layar/Web Unkris

MALANG TERKINI – MT Haryono termasuk dalam salah satu pahlawan revolusi yang terbunuh pada peristiwa G30S.

Berikut profil dan biografi dari MT Haryono mulai dari agama, umur, asal, perjalanan karir hingga akhir hidupnya.

Berikut profil dan biografi MT Haryono yang berhasil dihimpun Malang Terkini dari berbagai sumber.

Baca Juga: Profil KS Tubun, Pahlawan Revolusi Lengkap Umur, Asal, Perjalan Karir hingga Akhir Hidupnya

Masa Muda
MT Haryono dengan nama lengkap Mas Tirtodarmo Harjono lahir pada 20 Januari 1924 di kota Surabaya.

Ayahnya berprofesi sebagai Jaksa di Sidoarjo, saat usia 4 tahun ayahnya diangkat sebagai wedana di Kertosono.

MT Haryono masuk sekolah dasar di HIS 6 atau Hollandsch-Inlandsche School, ia suka berteman dan selalu menjadi pemimpin mereka.

MT Haryono berwatak keras, sehingga dijuluki "Si Kepala Macan" dan selalu berhati-hati saat akan bertindak.

Baca Juga: Profil dan Biodata Canti Tachril Terbaru: Lagu, Pasangan, sampai Keluarga 

Ia belajar di HIS sampai kelas 3 kemudian naik ke kelas 4 ia bisa masuk ke ELS (Europeesche Lagere School: Sekolah Dasar Belanda) atas tanggungan seorang guru Belanda di ELS yang juga teman ayahnya.

Ia tamat dari LS pada tahun 1937 dan meneruskan ke HBS (Hogere Burgerschool) di Bandung.

HBS ini pendidikan jaman Belanda seperti SMP langsung lanjut SMA yang disatukan namun dicapai dalam jangka waktu 5 tahun saja.

Baca Juga: Profil R. Suprapto, Pahlawan Revolusi Lengkap Umur, Asal, Masa Muda hingga Akhir Hidupnya

MT Haryono menamatkan HBS tepat waktu yaitu 5 tahun, tepat saat tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia.

Saat GHS atau perguruan tinggi kedokteran di Jakarta dibuka kembali oleh Jepang diganti namanya menjadi Ika Dai Gakko, MT Haryono masuk ke perguruan tinggi tersebut.

MT Haryono memang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, baru 3 tahun belajar di Ika Dai Gakko tiba-tiba Jepang menyerah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Johnny G Plate Menkominfo yang Data Pribadi Miliknya Diduga Dibocorkan Bjorka saat Ultah

Saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, MT Haryono juga tidak mau ketinggalan momen tersebut dan segera masuk dalam perjuangan militer.

Perjalanan Karir

Perjuangan berlanjut saat ia memutuskan untuk masuk menjadi bagian dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat pertama sebagai Mayor.

Saat perang mempertahankan kemerdekaan antara tahun 1945 hingga 1950 ia sering dipindah tugaskan.

MT Haryono pernah ditempatkan di Kantor Penghubung, kemudian pindah sebagai Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda.

Pernah pula ia ditempatkan sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara, dan sebagai Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata.

Baca Juga: Patung Sejarah G30S PKI Diambil oleh Penggagasnya, Fadli Zon: Benda Museum tak Bisa Diangkut Seenaknya

Saat Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung, pria pemeluk agama Islam ini menjadi Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.

Mayor MT Haryono saat akan bertunangan dengan Mariatni, seorang puteri Mr. Besar Martokusumo yang berdomisili di Jakarta tiba-tiba mendapatkan tugas negara.

MT Haryono harus bertugas sebagai memerlukan seorang Atase Militer untuk Negeri Belanda dalam KMB di Den Haag.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa G30S PKI: Sosok Jenderal Ahmad Yani Sasaran Utama Pemberontakan

Sehingga pertunangan pun diganti menjadi hari pernikahan, dan setelah menikah mereka berdua langsung ke Belanda.

Ayah 5 anak ini selalu berhati-hati dalam segala hal dan segala tindakannya, ini yang membuat ia begitu bertangung jawab menjadi seorang ayah dan suami.


Gugur dalam G30S

Tanggal 1 Oktober 1965 dini hari anggota Cakrabirawa melakukan G30S mendatangi mendatangi rumah MT Haryono di Jl Prambanan No. 8.

Istrinya terbangun dan sekelompok orang mengatakan bahwa suaminya dipanggil Presiden Sukarno.

Istri MT Haryono segera mengatakan pada suaminya dan menyarankan agar tidak keluar serta mengunci pintu belakang.

MT Haryono curiga dan menyuruh istrinya dan anak-anaknya pindah ke kamar sebelah.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 19 Tugas Mandiri 1 3: Perilaku Mencerminkan Perwujudan Nilai Dasar Pancasila

Gerombolan Cakrabirawa menembaki pintu kamar tidur yang terkunci dan haryono melompat ke lantai.

Ia bersembunyi menunggu penyerang pertama masuk ke kamar tidur, MT Haryono mencoba merebut senjata tapi gagal dan berlari keluar.

Saat berlari keluar, ia ditembak mati oleh salah satu kelompok itu lalu diseret melalui kebun.

Tubuhnya dibawa ke salah satu truk yang sudah menunggu kemudian dibawa ke Lubang Buaya.

Jenazahnya disembunyikan di sumur bekas bersama mayar para jenderal yang dibunuh lainnya.

Baca Juga: 7 Pahlawan Revolusi Korban Peristiwa G30S PKI yang Wajib Kamu Ketahui

Seluruh jenazah berhasil diketemukan pada 4 Oktober dan para jenderal dilangsungkan pemakaman kenegaraan.

MT Haryono dimakamkan di di Taman Makam Pahlawan di Kalibata pada tanggal 5 Oktober.

Atas perintah Presiden Soekarno, MT Haryono dengan pangkat terakhirnya adalah Mayor Jenderal TNI, tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Letjen. TNI (Anumerta).

Berikut ini biodata MT Haryono yang berhasil dihimpun Malang Terkini dari berbagai sumber.

Nama Lengkap: Mas Tirtodarmo Harjono
Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 20 Januari 1924
Meninggal: 1 Oktober 1965
Umur: 41 tahun
Agama: Islam
Nama istri: Mariatni
Pekerjaan: Tentara
Penghargaan: Pahlawan Revolusi

Itulah profil dan biografi dari MT Haryono lengkap dengan agama, umur, asal, perjalan karir hingga akhir hayatnya.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah