Ringkasan Cerita Malin Kundang dan Pesan Moralnya, Cerita Rakyat Asal Sumatra Barat

- 20 Oktober 2022, 20:51 WIB
Ringkasan Malin Kundang cerita rakyat asal Sumatra Berat sarat hikmah atau pesan moral
Ringkasan Malin Kundang cerita rakyat asal Sumatra Berat sarat hikmah atau pesan moral /Tangkap layar youtube dongeng kita

MALANG TERKINI - Salah satu cerita rakyat populer yang banyak dibahas adalah Malin Kundang. Cerita ini banyak diajarkan karena dianggap memiliki pesan moral yang baik. Seperti apa ringkasan ceritanya?

Inilah ringkasan cerita Malin Kundang:
Pada zaman dahulu, di Sumatra Barat, seorang Janda bernama Mande Rubayah hidup bersama anaknya yang bernama Malin Kundang. Mereka hidup dengan bahagia meski serba kekurangan.

Suatu hari, Malin berkeinginan untuk merantau ke kota. Ia berharap bisa sesukses perantau lainnya yang telah memutuskan untuk pulang kampung.

Baca Juga: Kumpulan Pesan Moral dari Berbagai Dongeng Populer: Timun Emas, Sangkuriang, Malin Kundang, hingga Aladdin

"Malin ingin merantau, boleh ya?" Malin ingin bekerja di tempat perantauan, pinta Malin.
Mande Rubayah sebenarnya keberatan melepas anaknya pergi. Tetapi, Malin mampu meyakinkan ibunya itu bahwa merantau adalah pilihan yang baik.

"Baiklah, pergilah Malin, tapi lekaslah kembali lagi," kata Ibu Malin.
Tahun demi tahun pun berlalu, Malin tidak kunjung pulang. Hal itu membuat ibunya merasa khawatir, apalagi ia sangat merindukan Malin.

Suatu ketika, Ibu Malin mendengar kabar dari teman seperantauan Malin bahwa Malin telah menikah dengan putri bangsawan. Orang itu juga meyakinkan Ibu Malin bahwa Malin tidak akan pulang.

"Sudahlah, tak mungkin Maling kembali ke sini, ia sudah menikah dengan putri bangsawan,” kata orang itu.

Baca Juga: MTQ Nasional Xxix Tahun 2022: Jawa Timur Terpilih Menjadi Juara Umum

Seiring berjalannya waktu, istri Malin yang sedang hamil berkeinginan untuk berlibur ke Pantai Air Manis. Malin sebenarnya khawatir bertemu ibunya saat mengunjungi tempat tersebut tetapi pada akhirnya ia menuruti permintaan istrinya.

Berangkatlah mereka ke Pantai Air Manis. Dan ketika kapal yang mereka tumpangi menepi, tidak sengaja dari kejauhan ibu Malin yang sedang berjualan melihat sosok Malin yang keluar dari kapal. Ibu Malin yakin betul bahwa sosok yang dilihatnya itu memanglah anaknya.
Bergegas, Ibu Malin menghampiri mereka.

"Oo.., Malin anakku," katanya sambil memeluk anaknya.
Malin malu kepada istrinya apalagi sebelumnya ia mengaku kepada istrinya bahwa ia adalah putra bangsawan. Oleh karena itu, Malin bersikeras menyangkal bahwa perempuan lusuh itu adalah ibunya.

Baca Juga: Profil Biodata Onadio Leonardo 'ONAD', Lengkap: Pasangan, Perjalanan Karier, Pekerjaan, Lagu, Akun Instagram

"Lepaskan, kau bukan ibuku," teriak Malin sambil mendorong ibunya.
"Jadi, selama ini kau membohongiku, Malin? Katamu kau putra bagsawan, tapi mengapa perempuan lusuh ini mengaku bahwa kau adalah anaknya? Teganya," kata istri Malin.
Karena merasa sedih bercampur marah atas perlakuan anaknya itu, Ibu Malin memohon kepada Tuhan agar anaknya diberi hukuman.
Doa Ibu Malin terkabul. Badai besar terjadi. Kapal Malin hancur berkeping-keping. Dan Malin pun berubah menjadi batu.

Pesan Moral Cerita Rakyat Malin Kundang

Kisah Malin Kundang tersebut mengandung peringatan agar seseorang tidak durhaka kepada ibunya. Cerita ini juga mengandung pesan kepada para perantau agar tidak lupa kepada kampung tempat ia dibesarkan.

Itulah hikmah yang bisa dipetik dari cerita rakyat Malin Kundang.***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x