Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82-83: Uraian Cerpen ‘ Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan’

- 4 November 2022, 20:42 WIB
Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83
Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 /ww.pexels.com

MALANG TERKINI – Berikut ulasan dan pembahasan tugas bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 82-83 tentang uraian orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi dari cerpen “Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan”.

Pada halaman 82-83, para siswa diminta untuk menguraikan cerpen “Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan” berdasarkan orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.

Agar dapat mengerjakan tugas tersebut, para siswa diharapkan telah memahami materi tentang orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi dari sebuah cerpen.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi? Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 130 Kegiatan 5.1

Sebelum melihat kunci jawaban ini, siswa diharapkan telah mengerjakan tugas tersebut secara mandiri.

Artikel kunci jawaban ini hanyalah alternatif serta pedoman bagi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kunci jawaban ini dapat dieksplorasi dengan jawaban siswa sebelumnya.

Adapun kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 ini mengacu pada buku bahasa Indonesia kelas 9 Bab III: Menyusun Cerita Pendek, terbitan Kemendikbud.

Berikut kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83.

Isi kotak di sebelah kanan dengan uraian yang tepat berdasarkan cerpen “Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan”.

Baca Juga: Mengapa Masyarakat Senantiasa Mengalami Perubahan Sosial Budaya? Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 149-150

(Kotak 1 Orientasi, kotak 2: Rangkaian peristiwa, kotak 3: Komplikasi, kotak 4: Resolusi)

Orientasi: Orientasi merupakan bagian perkenalan tokoh, latar, serta konflik cerita. Orientasi dalam cerpen “Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan” adalah pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar.

Mogu namanya. Usianya 7 tahun. Sehari-hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Semua buku habis dilahapnya. Ia rindu akan pengetahuan.

Rangkaian Peristiwa: Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya, Mogu memutuskan untuk bermalam di hutan. Ia bersandar di pohon dan jatuh tertidur.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 120, Menentukan Pokok Pikiran Setiap Paragraf pada Tulisan

Dalam tidurnya, samar-samar Mogu mendengar suara memanggilnya. Mula-mula ia berpikir itu hanya mimpi. Namun, di saat ia terbangun, suara itu masih memanggilnya. “Anak muda, bangunlah! Siapakah engkau? Mengapa kau ada di sini?” Mogu amat bingung.

Dari mana suara itu berasal? Ia mencoba melihat ke sekeliling. “Aku di sini. Aku pohon yang kau sandari!” ujar suara itu lagi.

Seketika Mogu menengok. Alangkah terkejutnya ia! Pohon yang disandarinya ternyata memiliki wajah di batangnya.

“Jangan takut! Aku bukan makhluk jahat. Aku Tule, pohon pengetahuan. Nah, perkenalkan dirimu,” ujar pohon itu lagi lembut.

“Aku Mogu. Pencari kayu bakar. Aku tersesat. Aku terpaksa bermalam di sini,” jawab Mogu takut-takut.

“Nak, apakah kau tertarik pada ilmu pengetahuan? Apa kau bisa menyebutkan kegunaan bagimu?” tanya pohon itu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 120, Menentukan Pokok Pikiran Setiap Paragraf pada Tulisan

“oh, ya ya, aku sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Aku menjadi tahu banyak hal. aku tak mudah dibodohi dan pengetahuanku kelak akan sangat berguna bagi siapa saja. Sayangnya, sumber pengetahuan di desaku amat sedikit.

Sedangkan kalau harus ke kota akan membutuhkan biaya yang besar. Aku ingin sekali menambah ilmuku tapi tak tahu bagaimana caranya.”

“Dengarlah, Nak. Aku adalah pohon pengetahuan. Banyak sekali orang mencariku, tetapi tak berhasil menemukan. Hanya orang yang berjiwa bersih dan betul-betul haus akan pengetahuan. Bersediakah kau?” tanya si pohon lagi. Mendengar hal itu Mogu sangat girang.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 149-150: Hubungan Perubahan Sosial dengan Kebudayaan

Sejak hari itu Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari-hari berlalu dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya amat luas. Suatu hari pohon itu berkata, “Mogu, kini pergilah mengembara.

Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku.”

Mogu pun mengembara ke desa-desa. Ia memakai pengetahuannya untuk membantu orang. Memperbaiki irigasi, mengajar anak-anak membaca dan menulis.

Akhirnya, Mogu tiba di ibu kota. Di sana ia mengikuti ujian negara. Mogu berhasil lulus dengan peringkat terbaik sepanjang abad. Raja amat kagum akan kepintarannya.

Baca Juga: Pembahasan Lengkap Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 194, Materi Perdagangan Internasional

Komplikasi: Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat Moda ini tidak senang Mogu mendapat perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat supaya Mogu tampak bodoh di hadapan raja. “Tuan, Mogu, hari ini hamba ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus menjawabnya sekarang juga di hadapan Baginda,” kata pejabat Monda.

“silakan Tuan Monda. Hamba mendengarkan,” jawab Mogu.

“Berapakah ukuran tinggi tubuhku?” tanyanya.

“Kalau hamba tak salah, tinggi badan Anda sama panjang dengan ujung jari Anda yang kiri sampai ujung jari Anda yang kanan bila direntangkan,” jawab Mogu tersenyum.

Pejabat Monda dan raja tidak percaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.

Pejabat Monda sangat kesal, tetapi ia belum menyerah. “Tuan Mogu. Buatlah api tanpa menggunakan pemantik api.”

Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering.

Ia membuat api, menggunakan kaca yang dipantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian daun kering itu pun terbakar api. Raja semakin kaum. Sementara itu, Tuan Monda semakin kesal.

Baca Juga: Tabel 2.3 Arti Penting UUD Negara RI Tahun 1945, Kunci Jawaban PKn Kelas 9 SMP/MTs Halaman 41 dan 42

“Luar biasa! Baiklah! Aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kau pasti tahu di mana letak pohon itu. Bawalah aku ke sana,” ujar Raja.

Mogu ragu. Setelah berpikir sejenak, “Hamba tahu, Baginda. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh menemuinya. Sebenarnya pohon itu adalah guru hamba.

Hamba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi kita pergi berdua saja dengan berpakaian rakyat boasa. Setelah bertemu dengannya, berjanjilah Baginda takkan memberitahukannya pada siapa pun,” Ujar Mogu serius.

Raja menyanggupi. Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di tujuan. “Salam, Baginda. Ada keperluan apa hingga Baginda datang menemui hamba?” sapa pohon dengan tenang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 86: Cerpen Apakah yang Menarik Buatmu, Mengapa?

“Aku ingin menjadi muridmu juga. Aku ingin menjadi raja yang paling bijaksana,” kata Raja kepada Pohon Pengetahuan.

“Anda sudah cukup bijaksana. Dengarkanlah suara hati rakyat. Pahamilah perasaan mereka. Lakukan yang terbaik untuk rakyat Anda. Janganlah mudah berprasangka. Selebihnya, muridku akan membantumu. Waktuku sudah hampir habis. Sayang sekali pertemuan kita begitu singkat,” ujar Pohon Pengetahuan seolah tahu ajalnya sudah dekat.

Tiba-tiba Monda menyeruak bersama sejumlah pasukan. “Kau harus ajarkan aku!” teriaknya pada Pohon Pengetahuan.

“Tidak bisa. Kau tak punya hati yang bersih.”

Jawaban pohon itu membuat Monda marah. Ia memerintahkan pasukannya untuk membakar pohon pengetahuan. Raja dan Mogu berusaha menghalangi, tapi mereka kewalahan.

Resolusi: Walau berhasil menghancurkan Pohon Pengetahuan, Monda dan pengikutnya tak luput dari hukuman. Mereka tiba-tiba tewas tersambar petir. Sebelum meninggal, Pohon Pengetahuan memberikan Mogu sebuah buku. Dengan buku itu Mogu semakin bijaksana. Bertahun-tahun kemudian, Raja mengangkat Mogu menjadi raja baru.

Baca Juga: Telaah Struktur dan Isi Cerpen, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Halaman 76

Disclaimer:
1) Konten ini hanya pilihan dibuat untuk membantu orang tua membimbing anak di tingkat SMP dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban dan bukan hanya hasil akhirnya.
2) Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua dapat mengeksplorasi jawaban lebih baik.
3) Jawaban ini telah diverifikasi dan disetujui oleh kak Gilang Rafiqa Sari, S.Pd alumni Universitas Negeri Malang
4) Artikel kunci jawaban Kelas 9 SMP ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban karena tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lainnya.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Sumber: Buku Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah