Kunci Jawaban PKn Kelas 8 Halaman 79 Aktivitas 4.1 Semester 2, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional

- 10 Januari 2023, 17:31 WIB
Kunci jawaban PKn Kelas 8 Halaman 79, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional
Kunci jawaban PKn Kelas 8 Halaman 79, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional /Tangkap layar/Buku Kemendikbud

MALANG TERKINI - Halo adik-adik Kelas 8, jumpa kembali dalam pembahasan kunci jawaban PKn Kelas 8 halaman 79 pada tugas Aktivitas 4.1 Semester 2.

Pada tugas PKn Kelas 8 halaman 79 Aktivitas 4.1 Semester 2 tersebut terdapat Tabel 4.2 tentang Pahlawan Nasional yang memerlukan kunci jawaban.

Nah, adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai alternatif penyelesaian tugas PKn Kelas 8 halaman 79.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKn Kelas 8 Halaman 94 dan 95 Kurikulum Merdeka, Refleksi Aspek Perilaku

Namun demikian, adik-adik diharapkan memahami lebih dulu materi yang diberikan pada buku teks Kemendikbud PKn Kelas 8 Kurikulum 2013 dengan baik.

Dengan begitu, adik-adik dapat mengerjakan tugas PKn Kelas 8 halaman 79 dengan benar. Sedangkan kunci jawaban ini hanya sebagai pembanding jawaban saja.

Selain itu, kunci jawaban ini dapat digunakan para orang tua untuk mengoreksi jawaban putra-putrinya ketika mengerjakan tugas PKn Kelas 8 halaman 79.

Berikut kunci jawaban PKn Kelas 8 halaman 79 pada tugas Aktivitas 4.1 Semester 2 Tabel 4.2 Pahlawan Nasional.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 137 Kurikulum Merdeka, Apa yang Kamu Ketahui Tentang Sholat Jumat?

Aktivitas 4.1

Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.

(Tabel 4.2 Pahlawan Nasional)

1. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Sultan Banten ke-6 yang memimpin kerajaan Banten pada tahun 1651 hingga 1683.

Pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa inilah, kerajaan Banten mengalami masa kejayaan hingga membuat pihak kolonial Belanda ingin menguasainya.

Dengan menggunakan VOC, pihak Belanda mengajak kerajaan Banten untuk mengadakan perjanjian perdagangan.

Namun Sultan Ageng Tirtayasa menolak perjanjian tersebut karena sangat merugikan pihak kerajaan Banten. Belanda bersama VOC ingin memonopoli perdagangan.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKn Kelas 8 Halaman 89 Kurikulum Merdeka, Siswa Aktif

Kejayaan kerajaan Banten tak lepas dari perkembangan pelabuhan Banten yang menjadi pusat perdagangan dunia melebihi pelabuhan milik Belanda di Batavia (Jakarta).

Kondisi inilah yang menimbulkan perselisihan besar antara Banten dan Batavia, memicu perang kedua belah pihak.

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa berakhir pada 1683. Pasukan kerajaan Banten kalah senjata dan jumlah daripada tentara Belanda.

Akhirnya, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap Belanda di Batavia dan dipenjara. Sultan Ageng Tirtayasa meninggal pada 1692 di Batavia.

2. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin merupakan Sultan Gowa ke-16 yang memiliki nama lahir Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKn Kelas 8 Halaman 89 Kurikulum Merdeka, Siswa Aktif

Berjuluk Ayam Jantan dari Timur, sangat ditakuti pihak Belanda yang sedang memperluas wilayah jajahan di Indonesia bagian timur.

Lahir di Makassar pada 12 Januari 1631, memimpin kerajaan Gowa sejak 1653 hingga 1669 dengan penuh keadilan.

Kedatangan Belanda dengan bendera VOC di Sulawesi yang bertujuan memonopoli perdagangan jelas-jelas ditentang dengan keras oleh Sultan Hasanuddin.

Dengan mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi dan berpusat di Makassar, Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan sengit terhadap Belanda.

Namun akibat kekalahan peralatan persenjataan, perlawanan Sultan Hasanuddin berakhir pada 1670. Dia meninggal pada 16 Juni 1670.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 170 Kegiatan 6.6: Bagian A, B, C

3. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol memiliki asli Muhammad Syahab, seorang ulama, pemimpin dan pejuang bersama kaum Padri, Minangkabau, Sumatera Barat.

Tuanku Imam Bonjol berperang melawan Belanda yang dikenal dengan Perang Padri pada tahun 1803–1838.

Keinginan Belanda untuk menguasai Sumatera Barat tentu mendapat perlawanan keras dari kaum Padri, hingga perang berkecamuk dimana-mana.

Untuk mengalahkan Imam Bonjol, pihak Belanda mendatangkan bala bantuan dari Batavia. Akhirnya, Tuanku Imam Bonjol menyerah pada 16 Agustus 1837.

Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Minahasa dan meninggal pada 6 November 1864 di tempat pengasingan.

Baca Juga: Link Download Game Minecraft Versi Terbaru 2023 untuk Android, PC, dan iOS

4. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro memiliki nama dan gelar lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara, salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia.

Lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785. Dia yang memimpin Perang Diponegoro tahun 1825 hingga 1830 melawan Belanda.

Pihak Belanda dinilai terlalu ikut campur terhadap berbagai kebijakan Keraton Jogja, bahkan akan membangun sebuah jalan yang melewati tanah makam raja-raja Jogja.

Itulah yang memicu timbulnya perang Diponegoro, hingga Belanda mengalami banyak kerugian demi mengalahkan Pangeran Diponegoro yang berlangsung lama.

Berkat akal licik Belanda, Pangeran Diponegoro ditangkap dalam sebuah perundingan dan diasingkan ke Makassar.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 143-144 Tabel 3.3 Kurikulum K13: Pelaku dan Tujuan Ekonomi

Perjuangan Pangeran Diponegoro berakhir pada saat ia meninggal di Makasar pada 8 januari 1855.

5. Kapitan Pattimura

Kapitan Pattimura juga dikenal sebagai Thomas Matulessy atau Thomas Matulessia, yang lahir pada 8 Juni 1783 di Haria, Saparua, Ambon, Maluku.

Pattimura tergolong keturunan bangsawan dari Nusa Ina. Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda demi rakyat Maluku yang sangat menderita.

Belanda hendak menguasai perdagangan rempah-rempah yang sebelumnya menjadi sumber andalan masyarakat Maluku.

Bersama rakyat Maluku, Kapitan Pattimura memimpin perang untuk merebut Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda.

Dengan mengandalkan persenjataan lebih lengkap, Belanda berhasil mengalahkan Pattimura dan rakyat Maluku. Dia ditangkap dan dihukum mati pada 16 Desember 1817.

Baca Juga: Pemanfaatan Lahan Perkebunan Teh untuk Daerah Wisata: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 147 Lembar Aktivitas 3

6. I Gusti Ketut Jelantik

I Gusti Ketut Jelantik adalah patih Kerajaan Buleleng yang berasal dari Karangasem, Bali. Lahir di Tukadmungga, Buleleng pada tahun 1800.

Beberapa kisah heroik dalam perang melawan Belanda telah ia jalani mulai dari Perang Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III pada tahun 1849.

Perang dipicu oleh penolakan Belanda terhadap peraturan Kerajaan Buleleng yang menyatakan bahwa kapal karam di perairan pulau Bali adalah hak milik Kerajaan.

Munculnya pengkhianatan dari pasukan Lombok yang justru berpihak kepada Belanda, menangkap dan membunuh I Gusti Ketut Jelantik pada 1849.

7. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu dan turut dalam perang Perang Pattimura pada 1817 di saat masih berusia 17 tahun.

Baca Juga: Kunci Jawaban Informatika SMP Kelas 8 Halaman 110 dan 111 Uji Kompetensi Kurikulum Merdeka

Dia lahir di Abubu, Nusalaut, Maluku Tengah, pada 4 Januari 1800. Meski masih berusia muda, Martha Christina Tiahahu ikut mengangkat senjata melawan Belanda.

Martha Christina Tiahahu menjadi penyulut kobar api semangat pasukan Nusa Laut dalam perang Saparua, hingga menjadi salah satu incaran utama tentara Belanda.

Akhirnya Martha Christina Tiahahu gugur dalam pertempuran di Laut Banda pada 2 Januari 1818. Untuk mengenangnya, didirikan monumen Martha Christina Tiahahu di Ambon, Maluku.

Demikianlah adik-adik, kunci jawaban PKn Kelas 8 halaman 79 pada tugas Aktivitas 4.1 Semester 2 Tabel 4.2 tentang Pahlawan Nasional.

Semoga dapat bermanfaat. Artikel ini ditulis oleh alumni Universitas Terbuka Negeri, Agung Wiyono, S.Pd.

Disclaimer:
1) Konten ini hanya pilihan, dibuat untuk membantu orang tua membimbing anak di tingkat SMP/MTs dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban dan bukan hanya hasil akhirnya.
2) Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua dapat mengeksplorasi jawaban lebih baik.
3) Jawaban ini telah diverifikasi dan disetujui oleh kak Gilang Rafiqa Sari, S.Pd alumni Universitas Negeri Malang
4) Artikel kunci jawaban PKn Kelas 8 SMP/MTs ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban karena tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lainnya.***

Editor: Iksan

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah