Dynamic Pricing: Pengertian, Perusahaan yang Pakai, dan Untung Rugi Bagi Konsumen

- 3 Mei 2023, 18:18 WIB
Pengertian dynamic pricing
Pengertian dynamic pricing /Pexels/Sora Shimazaki/

MALANG TERKINI - Dynamic pricing adalah strategi penetapan harga yang dapat berubah-ubah secara dinamis sesuai dengan permintaan pasar, ketersediaan persediaan, waktu, lokasi, atau faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan menyesuaikan harga produk atau jasa agar sesuai dengan permintaan dan kondisi pasar yang berubah-ubah.

Beberapa bisnis yang saat ini menggunakan dynamic pricing antara lain:

1. Perusahaan transportasi online seperti Uber, Grab, dan Gojek, yang menyesuaikan harga perjalanan mereka sesuai dengan waktu, lokasi, dan permintaan pengguna.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Promosi Wisata, Diskon Pesawat dan Hotel Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023

2. E-commerce seperti Amazon dan Alibaba, yang menawarkan harga yang berbeda-beda untuk produk yang sama pada waktu yang berbeda atau untuk konsumen yang berbeda.

3. Maskapai penerbangan seperti Delta, American Airlines, dan United Airlines, yang menyesuaikan harga tiket pesawat mereka berdasarkan waktu pembelian, jarak tempuh, waktu keberangkatan, dan ketersediaan kursi.

4. Layanan streaming musik seperti Spotify dan Apple Music, yang menawarkan harga berbeda untuk berlangganan premium mereka tergantung pada lokasi, jenis akun, dan status keanggotaan.

5. Hotel dan akomodasi yang menggunakan dynamic pricing untuk menyesuaikan harga kamar sesuai dengan waktu, musim, tingkat keterisian, dan permintaan.

6. Supermarket dan toko retail yang menawarkan harga diskon atau promosi khusus untuk produk tertentu pada waktu-waktu tertentu.

Baca Juga: Pentingnya Otomatisasi dalam Proses Penjualan

Keuntungan dan Kerugian Konsumen atas Metode Dynamic pricing

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang keuntungan dan kerugian yang dirasakan oleh konsumen terhadap dynamic pricing:

Keuntungan

Pertama, metode ini dapat memberikan keuntungan berupa harga yang lebih murah. Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat menurunkan harga produk atau jasa mereka agar lebih terjangkau bagi konsumen. Hal ini dapat membuat produk atau jasa yang sebelumnya terlalu mahal menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.

Kedua, bisa memberikan fleksibilitas bagi konsumen. Konsumen dapat memilih untuk membeli produk atau jasa pada waktu dan lokasi yang berbeda untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Hal ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk atau jasa pada waktu dan tempat yang paling sesuai dengan jadwal dan kebutuhan mereka.

Baca Juga: 5 Strategi Penjualan di Tengah Pandemi agar Omzet Terus Meningkat

Ketiga, perusahaan dapat memberikan promosi khusus bagi konsumen. Perusahaan dapat memberikan diskon atau promosi khusus untuk produk tertentu pada waktu-waktu tertentu, sehingga konsumen dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan yang menerapkan dynamic pricing.

Keempat, sistem ini memberikan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen. Konsumen dapat memilih dari berbagai produk atau jasa dengan harga yang berbeda-beda, sehingga dapat memilih produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen karena mereka dapat memilih produk atau jasa yang paling cocok dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Kerugian

Pertama, dynamic pricing dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi. Ketika permintaan tinggi, perusahaan dapat menaikkan harga produk atau jasa mereka untuk memaksimalkan keuntungan, sehingga konsumen harus membayar lebih mahal. Hal ini dapat membuat produk atau jasa yang sebelumnya terjangkau menjadi terlalu mahal bagi sebagian konsumen.

Baca Juga: BTS Capai Penjualan 10,4 Juta Album dan 10,6 Miliar Streaming di Amerika Serikat

Kedua, konsumen mungkin tidak tahu kapan harga produk atau jasa yang mereka inginkan akan turun atau naik, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan dengan pasti berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian bagi konsumen dan membuat mereka ragu untuk membeli produk atau jasa yang mereka inginkan.

Ketiga, ini dapat menyebabkan diskriminasi harga. Perusahaan dapat memberikan harga yang berbeda-beda kepada konsumen yang sama, yang dapat dianggap sebagai bentuk diskriminasi harga. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan bagi konsumen dan membuat mereka merasa tidak nyaman.

Keempat, beberapa konsumen mungkin merasa tidak adil ketika mereka membayar harga yang lebih tinggi untuk produk atau jasa yang sama dengan konsumen lain hanya karena mereka membeli pada waktu yang berbeda atau lokasi yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan bagi konsumen dan dapat mengurangi kepercayaan mereka pada perusahaan yang menerapkan dynamic pricing.***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x