Keren, Mahasiswa UB Malang Teliti Kulit Apel untuk Hambat Pertumbuhan Covid-19

4 November 2020, 19:31 WIB
Apel /Pixibay/Mylene2401

MALANG TERKINI – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang sedang melakukan penelitian tentang kulit buah apel yang bisa dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan Covid-19.

Seperti diketahui, kota Malang identik dengan buah apel, yakni yang berjenis Apel Manalagi.

Dilansir MalangTerkini.com dari laman resmi UB, disebutkan bahwa kulit apel mengandung quercetin yang dapat menghambat pertumbuhan virus SARS-CoV-2 dengan mengikat 3Cl-Protease yang berperan dalam aktivitas proteolitik virus ini.

Baca Juga: Mendengarkan Musik dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Otak dan Tubuh

Tidak hanya itu, quercetin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, antijamur, antiinflamasi, antimikroba, proteksi kardiovaskuler, dan antivirus.

Meski demikian, quercetin memiliki stabilitas yang rendah, sehingga kualitasnya akan menurun apabila diolah dengan suhu tinggi seperti oven.

Oleh sebab itu, untuk mengolahnya dibutuhkan mesin pengeringan yang efektif dalam menjaga kadar quercetin pada limbah kulit apel Manalagi sebagai fortifikasi pangan kaya quercetin.

Beberapa mahasiswa UB lantas menginovasikan ALERTA (Apple Peel Wastes Dryer Using Electro-osotic Dewatering System and Ultrasound), yakni sebuah alat pengering utama limbah kulit apel Manalagi menjadi fortifikasi pangan dengan sistem electroosmotic dewatering (tanpa menggunakan suhu tinggi).

Alat tersebut diinovasikan dengan gelombang ultrasonik untuk mempercepat pengeringan bubur kulit apel sehingga dapat menjaga kadar quercetin.

Baca Juga: Pilih Rapid Test Antigen atau Antibodi? Berikut Ragam Deteksi Dini Virus Covid-19

Verianti Liana bersama keempat rekannya Putu Yunita Seliyanti, Fidiawati, Della Angelina dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) dan Muhammad Mahdi Firdausi dari Fakultas Teknik (FT-UB) dibawah bimbingan Joko Prasetyo, STP, M.Si. mencoba membuat ALTERA.

Proses selanjutnya dari pengolahan kulit apel tersebut adalah pengeringan sisa kadar air dilanjutkan dalam waktu yang singkat dengan tray dryer hingga menjadi bubuk kulit apel Manalagi sebagai fortifikasi pangan yang bermanfaat bagi kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi COVID-19.

Penelitian ini berjalan atas bantuan dari Tanoto Student Research Award (TSRA) bidang Karsa Cipta.

Verianti Liana dan rekan timnya berharap agar ALERTA dapat menjadi solusi untuk merealisasikan SDGs poin ke-12 (Responsible Consumption and Production), meningkatkan added value untuk limbah kulit apel Manalagi, serta berperan dalam peningkatan kekebalan tubuh konsumen selama pandemik COVID-19 ini.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Universitas Brawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler