Sebagai catatan, dalam kegiatan kolaboratif ini, Guru harus tetap mendampingi dan memastikan agar setiap anak dihargai oleh lawan bicaranya.
Ini dimaksudkan agar si anak tidak mendapatkan tekanan psikis dari pola baru yang ia hadapi.
Selain itu, penghargaan atas pendapatnya dapat menjadi alasan tumbuhnya percaya diri bagi si anak.
Baca Juga: Terlalu Lama Belajar di Rumah, 11 Pelajar SMP di Gorontalo Menikah Muda
Pengembangan representasi
Dalam pola ini, Guru memberikan ruang untuk siswanya menunjukakan karya yang mereka miliki.
Karya ini dapat berupa gambar, kemapuan bernyanyi, memainkan sebuah permainan, dan banyak hal lainnya yang membuat si anak yakin atas kemampuannya sendiri.
Guru juga dipersilahkan untuk emciptakan ide-ide baru yang memungkinkan anak memahami subjek dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.
Singkatnya, metode ini mengharuskan agar Guru merancang ruang kelas untuk membangun rasa ingin tau dalam diri siswanya.
Namun demikian, bukan saja ditujukan untuk seorang Guru, anda sebagai orang tua juga bisa memperaktikkan metode ini di rumah masing-masing.***