Sering Mendengar Istilah Piring Terbang? Inilah Kisah Asal Muasal UFO!

- 7 Maret 2023, 14:51 WIB
Kenneth Arnold dan sketsa objek yang dilihatnya di gunung Rainier.
Kenneth Arnold dan sketsa objek yang dilihatnya di gunung Rainier. /Tangkap Layar Instagram/@UFO_Blackside

MALANG TERKINI – Piring terbang, Flying Saucer, UFO (Unidentified Flying Object), atau dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai BETA (Benda Terbang yang Aneh) merupakan istilah-istilah yang sering diucapkan saat seseorang melihat sebuah penampakan objek terbang tak teridentifikasi yang melintas di langit.

Topik piring terbang atau UFO kembali mencuat pada Februari 2023 kemarin, saat militer Amerika berhasil menembak jatuh 3 buah objek misterius di atas wilayah Alaska yang terjadi 6 hari setelah peristiwa penembakan balon udara China di atas Carolina.

Namun sebenarnya dari manakah istilah piring terbang ini berasal?. Beberapa ahli berpendapat bahwa asal mula istilah ini berasal dari kesaksian seorang pilot berpengalaman bernama Kenneth Arnold.

Baca Juga: Steven Spielberg Percaya bahwa Pemerintah AS Sembunyikan Informasi tentang UFO

Namun ternyata istilah ini berasal dari kesalahpahaman media massa dalam mengutip pernyataan Kenneth Arnold saat menceritakan kesaksiannya.

Berawal dari kisahnya yang berjumpa dengan rombongan objek tak dikenal di wilayah gunung Rainier pada 24 Juni 1947. Awalnya ia berniat untuk menghadiri pertunjukan udara di Oregon, ia lepas landas saat sore hari dari bandara Chehalis, Washington.

Dengan menggunakan pesawat ringan bermesin tunggal CallAir A-2, ia terbang dari Washington menuju Oregon dengan jalur memutar melalui gunung Rainier.

Lalu sekitar pukul 15.00 waktu setempat, Arnold melihat sesuatu yang berkilau tertangkap oleh sudut matanya tengah bergerak ke arah timur laut. Dalam laporannya, ia mengatakan bahwa objek berkilau itu berjumlah 9 dengan bentuk lingkaran bulan sabit.

Baca Juga: Viral Video Penampakan Diduga UFO di Sekitar Gunung Merapi, Kamera CCTV Badan Geologi Sempat Merekam

Lebih lanjut ia mendeskripsikan bahwa objek-objek itu membentuk formasi eselon, sebuah formasi gaya militer. Objek-objeknya ia gambarkan bergerak dengan gerakan naik turun dan diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 2.200 km/jam.

Sebuah kecepatan yang tidak mungkin dilakukan oleh pesawat manapun di masa itu. Pernyataannya ini memancing ketidakpercayaan dari banyak pihak.

Namun mengutip dari Air and Space seorang sejarawan bernama Mike Dash mengomentari pernyataan Arnold dengan nada mendukung, “Arnold memiliki bakat untuk menjadi saksi yang dapat diandalkan.”

“Dia juga seorang pengusaha yang dihormati dan pilot berpengalaman dan tampaknya tidak melebih-lebihkan atas apa yang telah dia lihat, atau menambahkan detail sensasional ke dalam laporannya. Dia juga memberi kesan sebagai pengamat yang cermat,” sambungnya.

Baca Juga: Benda Aneh Terbang di Atas Kota Malang Viral di TikTok, Warganet Mengira Itu UFO

Kisahnya ia ceritakan kepada wartawan dari koran East Oregonian sehari setelah peristiwa yang menimpanya terjadi. Pihak koran menggunakan istilah pesawat “seperti piring” yang berkembang menjadi istilah “sembilan objek seperti piring terang” dalam menggambarkan apa yang Arnold lihat.

Istilah itu kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh pelosok Amerika. Namun Arnold mengatakan bahwa selama ia diwawancara oleh pihak media, tidak sekalipun ia menyebutkan istilah-istilah tersebut.

Mengutip dari The Atlantic, dalam sebuah wawancara dengan Edward R. Murrow pada tahun 1950, Arnold mengkonfirmasi kesalahan media cetak dalam mengutip pernyataan dirinya saat wawancara berlangsung. “ketika saya menjelaskan bagaimana objek misterius itu terbang, saya mengatakan bahwa mereka terbang seperti piring yang dilemparkan ke atas air. Namun Sebagian besar surat kabar salah paham dan salah mengutipnya juga. Mereka menuliskan bahwa saya melihat objek-objek asing itu seperti piring.”

Dan itulah awal mula istilah piring terbang atau Flying Saucer berasal. Walaupun pada dasarnya istilah ini merupakan kesalahan media dalam mengutip kesaksian Arnold, tapi istilah ini sudah terlanjur berkembang menjadi istilah yang umum digunakan saat melihat objek misterius yang terbang di langit selain istilah UFO.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x