Teleskop Luar Angkasa James Webb Tangkap Gambar Sabuk Asteroid di Bintang Paling Bercahaya ‘Fomalhaut’

- 9 Mei 2023, 22:02 WIB
Gambar tiga sabuk bersarang, memanjang hingga 14 miliar mil (23 miliar kilometer) yang mengelilingi bintang muda paling terang ‘Fomalhaut’. Sabuk bagian dalam yang belum pernah terlihat sebelumnya diungkap oleh Teleskop James Webb untuk pertama kalinya
Gambar tiga sabuk bersarang, memanjang hingga 14 miliar mil (23 miliar kilometer) yang mengelilingi bintang muda paling terang ‘Fomalhaut’. Sabuk bagian dalam yang belum pernah terlihat sebelumnya diungkap oleh Teleskop James Webb untuk pertama kalinya / // Website/ NASA

MALANG TERKINI – Para ilmuwan merilis hasil pengamatan oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang menunjukkan detail baru tentang fitur-fitur di sekitar bintang bercahaya yang disebut Fomalhaut di galaksi Bima Sakti.

Adanya pengamatan terhadap sabuk di Fomalhaut ini, menurut ilmuwan, telah memberikan pandangan lengkap tentang struktur sistem luar tata surya kita.

Fomalhaut adalah salah satu bintang paling terang di langit malam kita, dan paling terang di konstelasi selatan Piscis Austrinus, yang terletak 25 tahun cahaya dari Bumi. Adapun satu tahun cahaya yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun adalah sepanjang 9,5 triliun kilometer.

Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa Misterius China, Kembali ke Bumi Setelah 276 Hari

Satu sabuk puing ditemukan pada 1983

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, para astronom pertama kali menemukan satu sabuk puing di sekitar Fomalhaut pada tahun 1983. Pengamatan pada teleskop James Webb menemukan sebanyak dua cincin tambahan yang lebih dekat ke bintang, cincin bagian dalam yang terlihat cerah dan cincin perantaranya yang tampak lebih sempit.

Ketiga sabuk atau cincin ini dihuni oleh benda-benda yang disebut planetesimal, beberapa di antaranya dianggap gabungan dari sisa awal sejarah sistem bintang ketika pertama kali membentuk planet, sementara yang lain berupa puing-puing seperti asteroid dan komet.

Fomalhaut 16 kali lebih terang dari matahari

Bintang Fomalhaut yang dikenal sebagai bintang paling terang di tata surya ini, diketahui memiliki tingkat 16 kali lebih terang dari matahari, selain itu hampir dua kali lebih masif.

Fomalhaut berumur sekitar 440 juta tahun, kurang dari sepersepuluh usia matahari, dan diperkirakan juga hampir setengah dari umurnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Matahari Terbenam yang Dipilih Ungkap Karakter Paling Berharga Seseorang

Tiga sabuk bersarang membentang hingga 23 miliar km dari Fomalhaut, yakni sekitar 150 kali jarak Bumi ke matahari.

Meskipun teleskop belum menemukan adanya planet di sekitar Fomalhaut, para peneliti menduga sabuk yang terbentuk, terjadi oleh gaya gravitasi yang diberikan oleh planet yang belum teramati.

Sistem tata surya kita miliki dua sabuk seperti Fomalhaut

Tata surya kita memiliki dua sabuk seperti itu, sabuk asteroid utama antara planet berbatu Mars dan raksasa gas Jupiter, serta sabuk Kuiper di luar raksasa es Neptunus.

Adanya pengaruh gravitasi dari planet terbesar, Jupiter, mengakibatkan mengikisnya sabuk asteroid utama. Bagian tepi sabuk Kuiper, yang diklaim sebagai rumah bagi planet-planet kerdil seperti Eris dan Pluto, terbentuk oleh planet terluar Neptunus.

Teleskop luar angkasa James Webb pertama kali diluncurkan pada 2021. Teleskop yang dijalankan oleh Mid-Infrared Instrument (MIRI) ini pun mulai mengumpulkan data pada tahun lalu.

Baca Juga: Apa itu Tren 'Delicate Dumping’? Istilah Baru Setelah Ghosting dan Zombieing

Ilmuwan mengungkap bahwa dengan mempelajari sabuk puing ini, dapat memberikan wawasan tentang permulaan planet terbentuk dan berevolusi.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x