Cara Budidaya Ikan Sidat dan Peluang Keuntungannya, Bisa Jadi Cuan saat Pandemi

1 Oktober 2021, 15:17 WIB
ilustrasi sidat, hewan laut mirip belut /pixabay/Amanda Higgins

MALANG TERKINI – Ikan sidat merupakan makhluk laut yang berasal dari laut dalam, bentuk tubuhnya menyerupai ular.

Ikan sidat dijadikan sebagai menu utama di banyak restoran Jepang, karena dagingnya dianggap lezat dan memiliki kandungan vitamin yang sangat tinggi.

Dikutip dari laman resmi Balai Pengelolaan SD Pesisir dan Laur Padang, bahwa sidat memiliki pola hidup katadromus yakni mengawali hidup di laut dalam, bertumbuh di perairan tawar, dan setelah matang kelamin akan kembali ke laut untuk memijah.

Baca Juga: Ingin Ternak Lele? Ketahui Kekurangan dan Kelebihannya

Sehingga dipastikan habitat dari sidat ini mencakup perairan tawar (sungai maupun dana) yang terhubung dengan laut.

Budidaya sidat kini mulai banyak diminati masyarakat karena peluang keuntungan yang didapat sangat menjanjikan, juga peluang ekspor yang terbuka lebar.

Berikut adalah tahapan budidaya ikan sidat;

1. Persiapan kolam

Sidat dapat dibudidayakan di kolam tanah, beton, ataupun terpal menyesuaikan dengan sumber daya dan juga dana yang kita miliki. Hal yang terpenting adalah sirkulasi air dan udara (aerasi) terus-menerus dalam 24 jam.

Jenis kolam beton dan terpal adalah yang paling banyak digunakan untuk budidaya sidat. Karena kepekaan ikan ini dengan perubahan lingkungan, maka kolam jenis ini lebih mudah dikontrol lingkungan ekosistemnya.

Suhu air kolam yang optimal adalah antara 28 o-32o C. Suhu ini lebih detail sesuai tahapan budidayanya.

Untuk pendederan benih suhu optimal 28 o-31o C, dan untuk pembesaran memerlukan suhu optimal 28 o-32o C.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Probiotik, Vitamin untuk Ikan Lele

Tingkat keasaman (pH) air kolam untuk pertumbuhan ikan sidat optimalnya berkisar 7-8. Pada umumnya, untuk budidaya perikanan lebih menyukai kondisi pH yang mendekati normal.

Kandungan oksigen terlarut (DO) dalam air termasuk faktor terpenting. Untuk pertumbuhan sidat, DO  yang baik adalah >5mg/L. Ini sesuai dengan kebutuhan oksigen terlarut minimal untuk daerah tropis maupun dingin atau perairan laut.

2. Pemilihan bibit yang baik

Untuk mendapatkan bibit sidat tidaklah mudah. Sebagian besar masih mengandalkan hasil dari tangkapan alam, karena usaha pembenihan secara buatan belum berhasil walaupun upaya memproduksi benih secara buatan masih terus diupayakan. Saat ini bibit sidat bisa diperoleh melalui jual beli online.

3. Pakan sidat

Pakan yang diberikan mulai dari pendederan sampai pembesaran dapat berupa pakan alami atau pakan buatan. Pakan alami ada dari plankton hingga cacing sutra. Pakan buatan berupa pelet yang disesuaikan dengan umur ikan.

Baca Juga: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Busuk Sirip pada Ikan Cupang

4. Tahap pendederan

Pendederan pada sidat terdiri dari 2 tahap,

Pertama, dilakukan di kolam fiber glass yang berbentuk bulat dengan kapasitas 500 Liter. Kepadatan tebar benih 20 ekor/liter, dengan masa pemeliharaan 45-50 hari sampai ukuran 500 ekor/Kg.

Penggantian air dengan sistem resirkulasi 75 persen setiap harinya. Pada tahap ini, kolam dilengkapi bak flter, aerasi dan Ultra Violet (UV).

Pendederan selanjutnya, dilakukan setelah sidat mulai memiliki pigmen sampai umur 3 bulan dengan bobot mencapai 50 ekor/Kg. Resirkulasi air dilakukan sebanyak 30 persen setiap hari.

5. Pembesaran

Dilakukan di kolam pembesaran sampai ukuran siap konsumsi atau 2-3 ekor/Kg. Padat tebar tahap ini adalah 5 ekor/m2.

Pergantian air dilakukan sebanyak 40 persen setiap 3 hari. Pakan pada tahap ini adalah pelet dengan kandungan protein minimal 40 persen.

6. Tahap panen

Ikan sidat siap dipanen untuk konsumsi saat berukuran 180-200gr/ekor. Cara panen ikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan bertahap menggunakan pancing atau jaring dan juga bisa serentak dalam satu kolam dengan cara menguras airnya terlebih dahulu.

Baca Juga: Cara Membuat Pesmol Ikan Nila Ala Rumahan yang Praktis, Menu Buka Puasa Diet DEBM

Budidaya ini bisa menjadi kegiatan bisnis baru yang akan banyak membutuhkan tenaga kerja baik sektor produksi, proses, maupun perdagangan.

Peluang untuk mengembangkan perikanan sidat di Indonesia sangatlah besar, sehingga perlu adanya kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangannya.

Selain perlu upaya untuk mendorong produksi sidat, perlu pula untuk mendorong konsumsi sidat dalam negeri. Sehingga ikan sidat sebagai ikan yang bergizi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat Indonesia. ***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: kkp.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler