Kumpulan Sisi Negatif Sifat Perfeksionis yang Perlu Diwaspadai

6 Januari 2022, 22:35 WIB
ilustrasi daftar sisi negatif sifat perfeksionis yang sebaiknya diwaspadai /Pixabay/mohamed_hassan

 

MALANG TERKINI - Sebagian orang menganggap sifat perfeksionis adalah sifat yang baik. Namun, faktanya tidak selalu demikian.

Sifat perfeksionis memiliki dua sisi, ada perfeksionis yang positif, ada juga perfeksionis yang negatif.

Dalam dunia kerja, sifat perfeksionis sering dikaitkan dengan sifat kompetitif.

Baca Juga: 3 Pengaruh Buruk Sifat Perfeksionis yang Harus Dihindari

Orang dengan sifat perfeksionis selalu ingin berusaha sempurna dalam hal apapun, baik dalam segi pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Sifat perfeksionis yang positif ialah berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam segala hal dan memberikan hasil yang terbaik.

Sedangkan sifat perfeksionis yang negatif adalah takut gagal karena tidak bisa mencapai standar diri yang sempurna.

Dilansir laman web VetX International, berikut adalah ciri-ciri umum sifat perfeksionis negatif:

a. Sering menunda-nunda pekerjaan

b. Selalu merasa gagal meski sudah berusaha keras

c. Sulit untuk rileks serta sulit berbagi pikiran

d. Sangat mengontrol dan posesif dalam hubungan personal maupun profesional

e. Sangat terobsesi dengan aturan, jadwal, dan pekerjaan atau sebaliknya menjadi sangat apatis.

Baca Juga: 3 Macam Tips Konsumsi Kopi Agar Tidak Meningkatkan Stres  

Lebih jauh lagi, ada 3 dampak buruk yang dapat terjadi pada pribadi yang memiliki sifat perfeksionisme negatif:

1. Kelelahan emosional

Perfeksionisme negatif erat kaitannya dengan dua hal, yakni takut gagal serta mematok standar yang tidak realistis untuk dicapai.

Hal itu dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental.

Sikap seperti ini dapat membuat stamina mental lebih cepat habis (burnout).

Orang yang berusaha mencapai sesuatu karena takut gagal seringkali tidak mendapatkan kepuasan dari hasil usahanya.

Usaha para perfeksionis negatif untuk mencapai standar mereka yang tidak realistis juga membuat mereka merasa kosong, meskipun telah berhasil menyelesaikan tugas.

Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 dalam Romanian Journal of Applied Psychology menyatakan bahwa sifat perfeksionisme negatif memiliki korelasi erat terhadap risiko burnout yang lebih tinggi.

Baca Juga: Tebak-tebakan Lucu, Obat Hilangkan Setres, Tonight Jokes Beraksi!

2. Neurotisisme

Neurotisisme (kecenderungan seseorang untuk merasakan emosi negatif) lebih banyak ditemui dalam populasi yang perfeksionis.

Neurotisisme yang tinggi ini dapat meningkatkan risiko gangguan-gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan OCD (obsessive-compulsive disorder)bagi orang-orang yang memiliki sifat perfeksionis negatif.

Studi yang dipublikasikan dalam Archives of Suicides Research tahun 2013 menyatakan bahwa 70 persen dari remaja korban bunuh diri memiliki sifat-sifat yang terkait dengan perfeksionisme negatif.

Baca Juga: Pahami Kekurangan Melankolis Dibalik Sifatnya yang Perfeksionis, Salah Satunya Mudah Tertekan

3. Level stres tinggi

Orang-orang bersifat perfeksionis negatif sangat rentan mengalami stres level tinggi.

Meskipun orang perfeksionis negatif takut gagal, mereka berusaha menghindari itu dengan mematok standar yang tidak realistis.

Akibatnya orang bersifat perfeksionis negatif dapat terserang stres dari dua arah, yakni stres saat takut mengalami kegagalan dan stres saat berusaha mencapai standar yang terlalu tinggi.

Orang-orang perfeksionis yang positif dapat memulihkan diri dari kegagalan.

Namun, orang-orang perfeksionis negatif akan kewalahan dalam mengatasi stres yang menumpuk.

Sehingga, hal tersebut akan menjelma menjadi mekanisme menghadapi stres (coping mechanism) yang tidak sehat, misalnya makan berlebihan atau merokok. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler