Kata Toxic yang Sering Meracuni Generasi Muda agar Cepat Kaya: Cuan, Healing, Passion, hingga Flexing

18 Maret 2022, 20:22 WIB
ilustrasi: Kata Toksik yang harus dihindari oleh generasi muda yang ingin cepat kaya. /StockSnap/pixabay/


MALANG TERKINI – Berikut ini adalah kata-kata toxic yang sering meracuni generasi muda agar cepat kaya.

Kata-kata toxic berikut sering meracuni generasi muda yang ingin kaya dengan cepat tanpa mempertimbangkan berbagai proses yang harus dilaluinya.

Kata toxic dapat membius generasi muda untuk memacu semangatnya dengan cara yang salah yaitu ingin cepat kaya dengan cara yang instan.

Baca Juga: 8 Tanda Hubungan Toxic atau Tidak Sehat, Nomor 8 akan Menjadi Momok dalam Hubungan

Kata toxic ini dijelaskan oleh Prof. Rhenald Kasali Ph.D saat menjadi pembicara di live instagram Pikiranrakyat, 18 Maret 2022.

Prof. Rhenald Kasali Ph.D saat menjadi pembicara dalam tema Fenomena Kaya Asli dan Kaya Palsu ini menyebutkan beberapa kata-kata toxic yang sering berlalu lalang di sekitar kita.

Berikut ini adalah kata-kata toxic yang sebenarnya dapat meracuni generasi muda bila tidak dapat mencernanya dengan bijak.

Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Jelaskan Hubungan Konsumsi Alpukat dengan Permasalahan Reproduksi Wanita

1. Cuan
Cuan sebenarnya merupakan istilah yang sering dipakai oleh para trader atau investor pasar modal.

Kata cuan diambil dari bahasa Tiongkok yang berarti untung, sedangkan istilah cuan ini menggambarkan seorang trader yang meraup keuntungan.

Dalam bahasa gaul di Indonesia akhir-akhir ini sering digunakan oleh generasi muda dengan mengatakan ‘gak mau kerja kalau nggak ada cuannya’.

Baca Juga: Arti dan Penjelasan Surat An-Nas Ayat 1-6

Jika tidak disikapi dengan bijak, kalimat ini mengandung arti bahwa generasi muda yang dipikirkan adalah bagaimana mendapat uang.

Menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D, karena istilah cuan ini menghubungkan dengan uang sehingga bila melihat orang berhasil kaya, pasti yang dilihat adalah hasilnya.

Kekayaan yang dipamerkan oleh orang yang dianggap berhasil kaya dengan cepat ini menyemangati generasi muda lainnya agar dapat bisa mendapatkan cuan yang banyak dalam waktu cepat.

Tidak dilihat bagaimana proses untuk mendapatkan keberhasilan itu tapi lebih pada melihat hasil yang telah diperoleh.

Baca Juga: Apakah Arti Mimpi Dilamar Pacar? Apakah Pertanda Baik untuk Hubungan?

2. Healing
Sebenarnya healing memiliki arti penyembuhan yang ditujukan untuk orang yang sakit mental, dan sekarang menjadi bahasa gaul yang pengertiannya terkadang salah.

Seperti pernyataan healing adalah makan, healing berarti harus jalan-jalan, healing itu bisa belanja banyak, dan pernyataan lainnya yang mengartikan healing dengan salah.

Melihat fenomena kata ini, banyak dipakai oleh banyak penjual atau marketing untuk menjual produknya agar ia mendapatkan passive income.

Jadi menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D mereka menggunakan kata ‘healing’ untuk membujuk rayu konsumennya agar terbius untuk membeli passive income miliknya.

Baca Juga: Trending Twitter! Ini Ternyata Alasan Jungkook BTS Mengganti Username Instagram

3. Passion
Passion memiliki arti keinginan seorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan motivasi, keinginan dan antusiasmenya sendiri.

Banyak generasi muda saat ini menggunakan kata passion ini hanya untuk pembenaran diri, misalnya suka berpindah-pindah pekerjaan dengan alasan pekerjaan yang lama tidak sesuai dengan passion yang dimilikinya.

Padahal dalam bekerja, menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D seseorang yang banyak pindah-pindah kerja misalnya 3 bulan atau 6 bulan sudah pindah kerja malah memberikan kesan yang tidak baik.

“Pengalaman banyak boleh tapi perusahaan tidak suka jika orang banyak pindah-pindah kerja, karena menggambarkan kita tidak berani menghadapi beragam situasi,” ucap Prof. Rhenald Kasali Ph.D

Akan lebih baik jika bekerja di sebuah perusahaan selama 4 tahun atau lebih baru kemudian jika ingin mengembangkan diri bisa berpindah pekerjaan.

Karena menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kekuatan mental yang bagus dan tahan banting sehingga mampu untuk menjadi seorang pemimpin besar.

Sebenarnya passion itu adalah gaya serial yang berproses sehingga mendapatkan ketangguhan mental dimana proses yang dilalui ini cukup sulit.

“Orang yang passion itu adalah orang Orang yang passion itu adalah orang yang tahan uji, orang tahan banting dari berbagai hal,” jelas Prof. Rhenald Kasali Ph.D.

Menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D ciri-ciri passion adalah jika ada hambatan karir akan berusaha untuk menyelesaikannya dan jika sekolah berusaha menyelesaikannya hingga lulus.

4. FLEXING
Flexing atau pamer kekayaan sekarang juga menjadi istilah gaul di kalangan generasi muda, dimana menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan perhatian dan promosi besar.

Tanpa segan-segan catut mencatut juga dilakukan oleh mereka pemilik brand yang sebenarnya sudah lumayan terkenal, misalnya hingga ingin dianggap ikut dalam Paris Fashion Week.

Menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D , mereka lupa bahwa sebenarnya sekarang ini kebenaran akan lebih cepat menemukan pintunya karena dari netizen sendiri mereka saling menguji, saling mengoreksi, dan akhirnya ketemu pintu kebenarannya.

Saat pintu kebenaran ini terbuka, maka mereka yang flexing itu pasti malu sendiri jika itu ternyata tidak benar.

Untuk mendapatkan pasar dengan cepat tidak perlu melompat dan mendompleng seakan-akan hal itu benar, dan harus dibuang jauh-jauh pemikiran bila kebenaran itu bisa ditutup.

Dari kejadian ini pula disarankan oleh Prof. Rhenald Kasali Ph.D bagi para pengusaha muda agar tidak toxic.

Ada beberapa cara untuk dapat berpromosi dengan benar tanpa harus flexing yaitu:
1. Jaga attitude
2. Produk berkualitas
3. Creative Branding dengan menggunakan pihak ketiga, jangan mempromosikan produk dengan diri sendiri tapi gunakan pihak ketiga.
Calon konsumen akan percaya jika orang terdekat mereka yang menyatakan keunggulan sebuah produk.
Saat sahabat atau ibu yang bicara pasti lebih diperhatikan oleh konsumen dibandingkan bila yang punya produk itu yang berkata. Biarkan konsumen sendiri yang bilang “Ini produk yang bagus,”
4. Buat pengembangan produk yang sesuai dengan zamannya.

Itulah kata-kata toxic yang sering meracuni generasi muda agar cepat kaya sehingga menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Instagram @pikiranrakyat

Tags

Terkini

Terpopuler