Quarter Life Crisis, Dinamika dan Cara Menghadapinya

7 November 2022, 15:02 WIB
Ilustrasi: Remaja yang sedang mengalami fase quarter life crisis. /

MALANG TERKINI – Istilah quarter life crisis dalam dunia remaja dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun sudah tidak asing lagi dibicarakan.

Banyak dari mereka menganggap quarter life crisis sebagai tantangan baru yang harus mereka hadapi.

Umumnya fase quarter life crisis memang dirasakan oleh kaum anak muda yang mulai mendapatkan tanggungjawab baru dalam beberapa aspek kehidupan.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Quarter Life Crisis Agar Tak Stres Sendirian

Baik dalam hal karir, relationship, finansial, kesehatan mental, dan banyak macam lainnya.

Bagi sebagian atau bahkan hampir seluruh anak muda yang mengalami fase ini akan sering merasakan kecemasan dengan tingkat yang lebih tinggi dari usia selainnya.

Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor adaptasi yang secara tidak langsung maupun langsung menuntut mereka mampu melewati fase tersebut.

Beberapa dampaknya ada dari mereka yang akhirnya sering membandingkan dirinya dengan pencapaian teman sebayanya yang berujung stress dan pesimis dalam menjalani hidup.

Berdasarkan perbincangan Najwa Shihab bersama Quraish Shihab dalam YouTube Najwa Shihab, Abi menyampaikan bahwa sebenarnya rasa khawatir atau cemas yang dirasakan oleh para anak muda adalah hal manusiawi.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Mengalami Quarter Life Crisis, Merasa Tidak Memiliki Keinginan dan Tujuan Hidup

Justru berbahaya jika seseorang sama sekali tidak pernah merasakan kecemasan dalam hidupnya karena ini dapat mengakibatkan tidak adanya rasa kehati-hatian.

Namun juga bisa berdampak negatif jika perasaaan cemas tersebut terlalu berlebihan dan senantiasa dipelihara.

Maka penting bagi remaja akhir khususnya yang sedang mengalami fase quarter life crisis untuk belajar mengelola kecemasan yang sedang dirasakan.

Hal ini bertujuan agar fase quarter life crisis yang sedang mereka hadapi mampu membuatnya bertumbuh menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Ciri Quarter Life Crisis, Mulai Sering Kecewa sampai Ingin Banyak 'Me Time'

Guru besar tafsir tersebut menyampaikan beberapa kiat yang bisa dilakukan anak muda untuk mengurangi rasa takut atau cemas.

Yang pertama adalah senantiasa menanyakan kepada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya ditakutkan.

Guna mengetahui apakah sebab takut yang dirasakan adalah hal yang tidak bisa dihindari ataukah masih bisa untuk dihindari.

Bisa jadi rasa takut yang dipikirkan dan dirasakan tersebut tidak sebesar kenyataan yang sedang mereka hadapi.

Baca Juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema FC Sampaikan Duka Cita dan Akan Bentuk Crisis Center

Seperti salah satu pesan beliau yaitu, “Kalau Anda merasa takut tentang sesuatu akan terjadi, rasa takut Anda itu bisa lebih berbahaya dan lebih besar dari pada ketakutan apabila terjadi”.

Untuk itu, Abi dari Najwa Shihab juga menyampaikan kiat yang kedua yaitu senantiasa mengaitkan diri dengan Tuhan Yang Maha Agung.

Dengan begitu, seseorang tidak akan mudah pesimis dengan setiap kondisi dan tantangan yang sedang ia jalani.

Karena ia percaya dengan Tuhannya dan ayatnya yang berbunyi bahwa setiap kesulitan selalu ada dua kemudahan.

Sehingga melahirkan sikap optimisme dalam dirinya untuk bisa melewati setiap tantangan yang hadir.

Pesan terakhir dari Ustadz adalah tidak ada satupun orang yang mampu mencapai puncak kesuksesan tanpa melewati kerikil kegagalan demi kegagalan.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler