Pentingnya Kesadaran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental pada Anak

8 Februari 2023, 08:14 WIB
Ilustrasi. Child Stress /geralt/pixabay/

MALANG TERKINI – Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah kesehatan mental. Kesadaran untuk menjaga kesehatan mental juga terus digaungkan. Lalu apa sih yang menyebabkan mental seseorang tidak sehat?

Sebenarnya kesehatan mental berasal dari pengaruh peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Peristiwa itu meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang, seperti perlakuan kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat yang berkepanjangan

Peristiwa negatif tesebut memberikan dampak gangguan mental pada seseorang. Gangguan yang ditimbulkan itu akan memengaruhi seseorang dalam mengolah stress, berhubungan dengan orang lain, menentukan pilihan, dan parahnya dapat memicu seseorang berlaku abusive.

Pengertian Kesehatan Mental

Baca Juga: Perhatian dan Keterbukaan Orang Tua Mempengaruhi Emosi dan Mental Anak Menurut Psikolog Disya Arinda

Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang memiliki kesejahteraan yang tampak, kesejahteraan tersebut membuat seseorang menyadari potensi diri, memiliki kemampuan menghadapi tekanan hidup diberbagai situasi, serta mampu bekerja secara produktif dan memberikan banyak kontribusi untuk lingkungannya.

Ciri-ciri Kesehatan Mental yang Baik

1. Memiliki perasaan lebih bahagia dan dapat memandang positif ke diri sendiri

2. Dapat menikmati hidup dengan baik

3. Mampu bangkit lagi setelah melakukan kekesalan dan kekecewaan

4. Menjaga kondisi fisik dengan baik, seperti melakukan olahraga dan makan makanan bergizi

Baca Juga: Puncak Resepsi 1 Abad NU Tampilkan 4 Penyanyi Cilik Bersuara Merdu, Cek Profil Mereka

5. Mengapresiasi pencapaian diri

Indikasi Gangguan Mental pada Anak

1. Adanya perubahan perilaku

Sebagai orang tua, mengamati perilaku dan kebiasaan yang dilakukan anak sangatlah diperlukan. Jika dalam aktivitas sehari-hari, anda menemukan perbedaan tingkah laku anak seperti mudah marah, sering bertengkar, cenderung kasar dan berani menyakiti orang lain padahal sebelumnya tidak pernah.

Maka peran anda sebagai orang tua ialah mengajak ngobrol anak, cari tahu apa yang menganggu pikirannya sehingga ia berubah.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa?

2. Sulit berkonsentrasi

Anak-anak yang terindikasi gangguan mental cenderung mengalami kesulitan memperhatikan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, anak lebih sulit untuk duduk diam dan membaca. Indikasi tersebut dapat menurunkan performa anak di sekolah juga mempengaruhi perkembangan otaknya.

3. Menyakiti diri sendiri

Ketika anak mengidap gangguan mental, ia akan sering mengalami kekhawatiran dan memiliki rasa takut yang berlebihan. Akumulasi dari perasaan stres tersebut membuat anak kesulitan mengelola emosi dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Perasaan itulah yang dapat berujung pada keinginan anak untuk menyakiti diri sendiri.

4. Kesehatan fisik terganggu

Ternyata gangguan mental juga dapa memengaruhi kondisi fisik pada anak, loh. Tak hanya penyakit fisik seperti pusing berkepanjangan, penurunan berat badan karena stress yang menyebabkan gangguan makan juga bisa menjadi tanda penyakit mental anak.

Baca Juga: Horoskop Uang dan Karir 2023: Aries dan Taurus

5. Suasana hati yang mudah berubah

Mood atau suasana hati anak yang mudah berubah secara tiba-tiba bisa menjadi indikasi gangguan mental. Sebeb perubahan mood tersebut adalah gejala umum ADHD, depresi hingga bipolar.

Upaya Menjaga Kesehatan Mental Anak

1. Menjadi teman bagi anak dan cobalah berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Berbicara tentang bagaimana perasaan anak menunjukkan bahwa anda sebagai orang tua sangat peduli dengan mereka.

2. Katakana pada anak bahwa orang dewasa juga memiliki masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri, dengan begitu mereka tidak akan ragu meminta bantuan anda saat ada masalah.

Baca Juga: Peduli dengan Kesehatan Mental Anak? Orang Tua Harus Tahu Cara Berdialog dengan Mereka

3. Memberikan validasi pada perasaan anak, seperti perasaan khawatir, stress, atau sedih. Jelaskan kepada mereka bahwa semua perasaan itu wajar dialami semua orang, asalkan tidak berlebihan.

4. Beri tahu anak ketika membicarakan masalah kepada orang lain, maka mereka akan mendapat perspektif lain dalam proses penyelesaiannya. Beri tahu juga siapa saja yang bisa menjadi tempat cerita bagi anak, agar mereka tidak salah langkah.

5. Tekankan pada anak bahwa mereka tidak sendirian, anda sebagai orang tua akan selalu ada untuk mereka.***

Editor: Iksan

Sumber: yankes.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler