Analisis Dilema Heinz, Mengetahui Tingkat Perkembangan Moral berdasarkan Karya Lawrence Kohlberg

27 Maret 2023, 06:46 WIB
Ilustrasi. Analisis dilema Heinz untuk mengetahui kedudukan moral karya Lawrence Kohlberg /Tangkapan layar YouTube/Sprouts

MALANG TERKINI – Moral merupakan suatu komponen mental yang sangat penting dalam bertindak, terutama dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Seorang profesor psikologi, Lawrence Kohlberg, menyimpulkan bahwa ada 6 tahap perkembangan moral seseorang.

Kohlberg menggunakan salah satu dilema yang disebut sebagai dilema Heinz sebagai berikut:

Heinz memiliki istri yang menderita sakit dan mengalami kritis di rumah sakit. Dokter yang merawat istri Heinz mengatakan bahwa hanya ada satu obat yang dapat menyelamatkan nyawa istrinya tersebut. Obat tersebut hanya dimiliki satu apoteker.

Baca Juga: Doa Hari ke 5 Ramadhan, Teks Arab Latin dan Artinya

Apoteker tersebut menjual obat tersebut dengan harga yang mahal yaitu 2.000 Dollar . Harga tersebut 10 kali lipat lebih mahal dari modal biaya pembuatannya. Heinz berusaha mengumpulkan biaya penuh, tetapi hanya dapat mengumpulkan setengah harga yaitu 1.000 Dollar.

Heinz memohon kepada apoteker tersebut untuk membayar obat itu dengan dicicil. Namun, apoteker tersebut menolak permohonan Heinz. Akhirnya Heinz merasa frustasi dan berusaha mencuri obat tersebut dengan menerobos apotek.

Pertanyaannya, apakah Heinz perlu mencuri obat tersebut demi menyelamatkan nyawa istrinya? Mengapa?

Salah satu cara mengetahui kedudukan moral seseorang dapat dilakukan dengan melakukan analisis dilema Heinz. Berikut analisis jawaban dan alasan untuk mengetahui tingkat moral:

Baca Juga: Siapa Iko Bustomi? Ini Profil dan Biodata Pemenang INTM C3, Kalahkan Andrea Paula

Tahap 1: Kepatuhan dan hukuman

a. Dia boleh mencuri obat tersebut karena berpikir bahwa harga obat itu terlalu mahal dan jika dia membiarkan istrinya mati, dia akan depresi dan sengsara.

b. Dia tidak boleh mencuri karena berpikir bahwa mungkin ia akan tertangkap dan masuk penjara.

Tahap ini pertimbangannya adalah menghindari kesulitan dan rasa sakit.

Tahap 2: Keuntungan pribadi

Baca Juga: Apa Itu Klitih? Polda DIY Gelar Konferensi Pers 'Perang Sarung'

a. Dia boleh mencuri obat tersebut karena berpikir bahwa ia tidak merugikan apoteker sebab ia akan membayarnya di kemudian hari. Hal tersebut dilakukan demi menyelamatkan nyawa sang istri.

b. Dia tidak boleh mencuri obat tersebut: 1) Dia mungkin tertangkap dan istrinya mungkin akan mati sebelum dia keluar dari penjara, mencuri obat tidak akan banyak membantu. 2) Dia tidak boleh mencuri karena apoteker tersebut punya hak menentukan harga dengan ingin mendapat untung.

Tahap 3: Menyesuaikan keinginan kelompok

a. Dia boleh mencuri karena masyarakat mengharapkan dan menyukai sosok suami yang rela berkorban demi istrinya terlepas dari konsekuensi yang akan didapatkan. Jika tidak, masyarakat akan menilai buruk sosok suami tersebut.

b. Dia tidak boleh mencuri obat tersebut karena ia hanya akan mempermalukan keluarganya sendiri dan menjadi aib di masyarakat. Walaupun dia tidak mencuri, tidak akan ada yang menyalahkan dia jika terjadi sesuatu pada istrinya. Sebaliknya, masyarakat akan menilai buruk apoteker sebagai seorang yang tak berperasaan.

Tahap 4: Hukum dan tertib sosial

Baca Juga: Siapa Pelaku Abuse of Power? Tindakan Penyalahgunaan Kekuasaan yang Ciptakan Lingkungan Kerja Toxic

a. Dia boleh mencuri obat tersebut karena jika ia tidak melakukan apapun, ia akan merasa bersalah atas kematian istrinya. Selain itu, ia mencuri karena berpikir bahwa ia akan memberi pelajaran terhadap perilaku apoteker tersebut yang dianggap hanya akan merugikan masyarakat luas.

b. Dia tidak boleh mencuri karena mencuri merupakan perbuatan melanggar hukum. Ia berpikir bahwa tatanan sosial akan rusak jika orang-orang dibiarkan untuk mengambil keputusan hukum sendiri.

Tahap 5: Kontrak sosial dan hak individu

a. Dia boleh mencuri karena ia berpikir bahwa ada yang salah dengan hukum yang berlaku. Ia berpikir bahwa apoteker melanggar kode etik yang seharusnya tidak mengizinkan apoteker untuk menolak akses seseorang untuk mendapatkan perawatan dalam situasi darurat.

b. Dia tidak boleh mencuri karena ia berpikir bahwa penetapan tarif harga suatu barang merupakan hak pemilik barang. Selain itu, jika ia mencuri, ia akan merasa bersalah karena telah melanggar kontrak sosial.

Tahap 6: Prinsip etika universal

a. Dia boleh mencuri karena ketika ia dihadapkan dengan dua pilihan sulit antara mematuhi hukum atau menyelamatkan nyawa, seseorang harus memutuskan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan prinsip dan nilai moral yang lebih tinggi yaitu melestarikan dan menghormati kehidupan.

Baca Juga: Presiden Erdogan Serukan Akhiri Perang di Ukraina Kepada Vladimir Putin

b. Dia tidak boleh mencuri karena dengan mencuri, ia sebenarnya menentang prinsip moral yang diyakini, yaitu standar kejujuran dan penghargaan terhadap hak orang lain.

Berdasarkan analisis tersebut, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam menentukan tindakan dan alasan yang dianggap benar. Dengan demikian, level moral seseorang dapat diketahui melalui pilihan dan alasan yang diambil.

Dengan adanya analisis dilema Heinz ini, seseorang dapat mengukur tingkat perkembangan moral dan kedudukannya dalam analisis dilema Heinz ini.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler