Ketika tentara tersebut berangkat dari Madinah ke Mesir, jumlahnya 1000 orang. Dari Mesir ke Libya 40.000, dan dari Libya ke Tunisia 100.000.
“Itu artinya mobilisasinya di tengah jalan, semakin banyak , semakin banyak begitu karena sambil berdakwah,” kata Buya Syakur Yasin.
Baca Juga: Arti dari Mimpi Gigi Copot Menurut Buya Yahya: Tergantung Siapa yang Menafsirkan
Selain itu, perang juga menjanjikan Ghanimah (harta hasil perang). Maka zaman perang juga memiliki motif bisnis.
Sementara zaman dahulu, tentara idak dilengkapi dengan sokongan logistik sehingga menetap sementara dan bercocok tanam.
Sementara laki-laki meninggalkan istrinya dalam waktu yang lama juga akan menjadi masalah yang berbeda.
Baca Juga: Kata Gus Baha: Cara Menyelesaikan Masalah, Hanya Butuh Ini
Untuk itulah masa tersebut Rasulullah membolehkan nikah Mut'ah bagi para tentaranya untuk menghindari perzinahan atau kejahatan seksual.
Namun dalam perjalanannya, banyak yang kemudian menggunakan nikah Mut'ah sebagai pemuas kesenangan saja.
Orang-orang kaya yang tidak tergolong sebagai tentara ikut serta dalam menggunakan nikah Mut'ah.