Saat mendarat dari perairan, Ibu Malin Kundang membenarkan pernyataanya tersebut, kemudian mendekat dan langsung menyambut anaknya.
Baca Juga: 15 Beasiswa Ini Bisa Bantu Kamu untuk Merasakan Pendidikan Luar Negeri dengan Jangka Pendek
Namun, yang tak disangka adalah Malin Kundang malah tidak menganggap Ibunya.
Malin Kundang atau Malin pura-pura tidak mengenalinya. Bahkan, Malin mengatakan kepada awak kapal dan istrinya, bahwa Ibunya adalah seorang pengemis.
Tentunya, Ibu Malin sakit hati dan mendoakan anaknya sekaligus mengutuknya menjadi batu.
Di saat yang sama, angin bertiup kencang dan badai hingga menghancurkan kapal miliknya sekaligus menjadikan Malin menjadi batu tanpa sempat mengucapkan maaf kepada sang Ibu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Ekspor Bahan Baku dan Minyak Goreng Dilarang Mulai 28 April 2022
Dari cerita tersebut terdapat beberapa pesan moral yang bisa diangkat, yakni:
1. Jika bekerja merantau, sesekali jenguk orang tua yang ada di rumah. Walau hanya satu dua hari di rumah.
2. Jangan pernah menyakiti hati seorang orang tua terlebih seorang Ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita.