Istilah Stoikisme berasal dari bahasa Yunani, stoa yang berarti beranda atau serambi. Hal tersebut berkenaan dengan 'Beranda berlukis' nama sekolah di Athena, Yunani.
Di sana Zeno pertama kalinya mewariskan aliran filsafat stoik dan memberi dampak besar terhadap para muridnya.
Baca Juga: Dusan Vlahovic Profil dan Biodata Lengkap Penyerang Muda Juventus Asal Serbia
Stoikisme lahir di Yunani sekitar abad ke-3 SM. Aliran ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf bernama Zeno dari Citium.
Setelah Zeno, aliran filsafat ini tetap eksis berkat filsuf ternama yunani yang turut menganutnya yakni Epictetus, Marcus Aurelius dan Seneca.
Ketiga filsuf tersebut memiliki profesi yang berbeda. Epictetus sebagai mantan budak, Seneca merupakan politisi di era Kaisar Nero dan Marcus Aurelius adalah Seorang kaisar.
Saat ini, tercatat kurang lebih 2000 tahun usia aliran filsafat stoikisme yang masih relevan di tengah masyarakat modern.
Prinsip dasar stoikisme
Ideologi Stoikisme memandang semua hal yang terjadi bersifat netral. Tidak ada dikotomi antara baik dan buruk di dalamnya.
Baca Juga: Teks Lirik Lagu Lengkap Aisyah Istri Rasulullah yang Dipopulerkan oleh Syakir Daulay