MALANG TERKINI – Dalam adat Jawa maupun budaya lain, baik di Indonesia maupun negara lain, pernikahan merupakan prosesi yang sakral.
Jika seorang calon pengantin melakukan pelanggaran aturan, hal tersebut dipercaya dapat mendatangkan suatu petaka.
Tak heran, banyak kasus hubungan asmara harus berakhir lantaran pasangan kekasih melanggar aturan pernikahan dalam adat Jawa.
Ada juga pasangan yang memutuskan untuk melangkah mundur, lantaran takit melanggar aturan yang berlaku di daerah mereka.
Sebagian orang harus tabah dan menahan rasa sakit yang luar biasa karena pernikahan dengan orang tercinta harus gagal.
Di bawah ini adalah beberapa mitos larangan menikah dalam adat Jawa yang perlu diketahui agar tidak mendapatkan petaka yang salah satunya menyebabkan gagal nikah:
1. Larangan pernikahan anak pertama dan ketiga
Larangan menikah pertama dalam adat Jawa adalah anak sulung dengan anak ketiga, karena dapat mendatangkan celaka dan marabahaya.
Baca Juga: 8 Mitos Diet yang Kerap dipercaya, Yuk Simak dan Mulai Hidup Sehat
Jika anak pertama dan anak ketiga tetap ingin menikah, ada sejumlah rangkaian acara yang harus dilaksanakan untuk membuang sial atau menghindari petaka setelah pernikahan.
2. Larangan pernikahan siji jejer telu
Maksud pernikahan siji jejer telu adalah kedua calon mempelai dan orangtua merupakan anak pertama di dalam keluarga.
Dalam adat Jawa adalah hal yang terlarang. Ketika pernikahan tetap dilangsungkan, ditakutkan dapat mendatangkan malapetaka.
3. Larangan rumah saling berhadapan
Apabila rumah orangtua calon mempelai letaknya berhadapan, dalam adat Jawa dilarang menikah karena bisa membawa petaka.
Bukan hanya itu, pernikahan tersebut juga dapat membuat hubungan rumah tangga kedua mempelai terancam.
Untuk menghindari petaka, biasanya salah satu dari orangtua calon mempelai akan pindah rumah atau bisa juga dengan mengubah arah rumah, sehingga tidak berhadapan.
Baca Juga: Apa Benar Mitos Memakai Baju Terbalik Pertanda Akan Mendapatkan Rezeki? Simak Jawabannya!
4. Larangan hari menikah
Bagi calon mempelai yang akan menikah sesuai adat Jawa tidak boleh melakukannya di sembarang waktu dan hari. Sebelum menikah, biasanya akan dipilih hari baik.
Contohnya, menikah di bulan Suro itu tidak dianjurkan karena dipercaya dapat mendatangkan celaka atau petaka.
Itulah beberapa mitos dan larangan menikah dalam adat Jawa yang perlu diketahui agar tidak mendapatkan petaka yang tidak diinginkan.***