Kenali 5 Tanda Seseorang Mengalami Toxic Relationship dengan Diri Sendiri

- 28 Februari 2023, 21:55 WIB
Ilustrasi. 5 tanda kamu mengalami toxic relationship dengan diri sendiri
Ilustrasi. 5 tanda kamu mengalami toxic relationship dengan diri sendiri /Pixabay/leninscape

MALANG TERKINI – Jika kamu pernah mengalami toxic relationship dalam hubungan pertemanan ataupun asmara, kamu juga harus mengetahui tanda seseorang mengalami toxic relationship dengan diri sendiri.

Dari sekian banyak hubungan yang kamu miliki, hubungan dengan dirimu sendiri adalah yang paling penting. Itulah mengapa kamu harus menjaga hubungan ini tetap sehat.

Sama halnya dengan hubungan pertemanan atau percintaan, kamu juga dapat mengalami hubungan yang buruk dengan dirimu sendiri seperti perubahan perilaku dan kebiasaan yang negatif.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Toxic pada Diri Sendiri, Nomor 3 Paling Ekstrim

Kamu beruntung jika memiliki kesadaran tentang dirimu dan apa yang kamu inginkan dalam hidup. Namun, kamu harus mempertimbangkan bahwa kamu juga dapat mengalami perasaan yang tidak menyenangkan tanpa kamu sadari penyebabnya.

Oleh karena itu, kamu harus menyadari gejala-gejala tersebut untuk menghindari dampak yang lebih buruk bagi dirimu sendiri maupun orang lain di sekitarmu.

Kita akan mengalami krisis eksistensi ketika kita mulai tidak memprioritaskan hal yang penting bagi diri sendiri. Hal ini berdampak terhadap bagaimana orang lain melihat kita dan cenderung menghindari sikap negatif yang kita miliki.

Ketika kamu mengalami hal ini, kamu cenderung menyalahkan diri sendiri dan hal tersebut berpengaruh terhadap caramu bersikap kepada orang lain.

Baca Juga: Analisis Film Whiplash: Ironi Kedisiplinan dan Obsesi

Namun, kamu tidak perlu menyalahkan diri sendiri berlebihan karena hal tersebut merupakan hal yang wajar sebagai strategi pertahanan diri terhadap suatu trauma yang pernah kamu alami sebelumnya.

Berikut lima tanda kamu sedang dalam toxic relationship dengan diri sendiri dan bagaimana cara mengatasinya:

1. Berlebihan dalam mengkritik diri sendiri maupun orang lain

Ketika kamu melakukan kesalahan kecil di tempat kerjamu atau mengatakan sesuatu yang memalukan di lingkungan sosial, apa reaksi pertamamu?

Jika kamu memiliki kemampuan untuk menertawakan masalahmu dan memindahkan fokus terhadap hal lain yang lebih penting artinya kamu memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sehat.

Namun, jika kamu sedang berada dalam toxic relationship dengan dirimu sendiri, kamu cenderung lebih mudah mengkritik perilakumu sendiri dengan penuh amarah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Jerome Polin, YouTuber Muda yang Tengah Viral

2. Membenarkan kebiasaan yang tidak sehat

Melakukan kebiasan yang sehat sangat penting untuk menjaga keadaanmu tetap stabil. Namun, sangat mudah bagi kita untuk melakukan kebiasaan buruk ketika kita sedang mengalami toxic relationship dengan diri sendiri.

Sikap membenci diri sendiri berdampak terhadap kebiasan-kebiasaan sehari-hari seperti hilangnya nafsu makan dan cenderung melakukan kekerasan, baik melalui ucapan atau tindakan, kepada diri sendiri maupun orang lain.

Ketika kamu dalam toxic relationship dengan diri sendiri, kamu cenderung melakukan sabotase terhadap diri sendiri sebagai pembenaran bahwa kamu tidak layak untuk bahagia.

3. Berkorban secara berlebihan terhadap dirimu sendiri

Seringkali kita mendengar istilah self-care atau upaya merawat diri dari segi fisik maupun mental untuk menjaga kualitas hidup yang baik. Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut, kita melakukan beberapa rutinitas seperti membersihkan rumah, melakukan aktivitas olahraga untuk kebugaran fisik, atau merawat dan menjaga kesehatan kulit.

Baca Juga: 10 Pantai Cantik yang Wajib Dikunjungi di Jawa Tengah

Namun, jika kamu sedang mengalami toxic relationship dengan diri sendiri, kamu tidak akan peduli dengan rutinitas tersebut.

Hal ini dapat terjadi karena kamu cenderung mengabaikan kebutuhan diri sendiri semata-mata demi membuat orang lain bahagia.

Ketika kamu terlalu banyak berkorban terhadap kebutuhanmu sendiri, hal itu dapat menumbuhkan hal-hal buruk dalam diri, terutama kelelahan mental dan fisik.

Membahagiakan orang lain bukan berarti melupakan diri sendiri. Jika kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri, kamu akan kesulitan untuk membangun kehidupan yang stabil.

4. Kurang menghargai diri sendiri

Jika kamu pernah merasa bahwa kamu tidak berguna, tidak berharga, atau tidak layak dicintai oleh siapapun, tandanya kamu tidak menghargai keberadaanmu sebagai manusia.

Kepercayaan diri rendah semacam ini merupakan gejala kamu sedang mengalami toxic relationship dengan diri sendiri.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Semangka yang Matang dan Manis Rasanya, Pembeli Wajib Tau!

Sikap membenci diri sendiri semacam ini membuat kamu merasa bodoh dan tidak layak mendapatkan ketulusan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk kita menghargai eksistensi dan tindakan kita dalam kehidupan.

5. Mencari validasi eksternal

Kamu akan merasa diakui dan dihargai ketika orang lain memberikan pujian atau kata-kata yang memotivasi kamu untuk melakukan yang terbaik. Sebuah promosi atau penghargaan di tempat kerja dapat meningkatkan kepercayaan diri.

Namun, ketika kamu secara terus-menerus mencari validasi orang lain, kamu harus melakukan refleksi diri.

Kemampuan untuk melakukan validasi dan afirmasi diri merupakan tanda bahwa kamu memiliki mekanisme pemecahan masalah yang baik.

Dengan hal itu, kamu dapat meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan persepsi positif tanpa harus secara terus-menerus bergantung pada pendapat orang lain.

Baca Juga: Ajay Banga Dicalonkan Sebagai Pemimpin Bank Dunia, Apa itu Bank Dunia?

Cara mengatasi toxic relationship dengan diri sendiri

Ketika kamu menyadari gejala-gejala tersebut muncul dari dalam dirimu sendiri, saatnya untuk kamu mengatasinya. Untuk mengatasi toxic relationship dengan diri sendiri akan membutuhkan waktu dan tenaga.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memaafkan diri sendiri. Jika kamu tidak dapat memaafkan kesalahan atau ketidaksempurnaan yang kamu miliki, kamu cenderung mudah terjebak dalam hal-hal negatif.

Dalam hidup, kamu pasti akan mengalami perasaan bersalah dan rasa malu. Oleh karena itu, sebagai manusia, kamu perlu menerima keadaan tersebut.

Jika kamu melakukan kesalahan yang penting, kamu harus tetap bertanggung jawab sebisamu tanpa harus terus-menerus memikirkannya dan menghukum diri sendiri secara berlebihan.

Sementara itu, kamu harus bersedia untuk melakukan penyembuhan dengan banyak berlatih melakukan positive self-talk atau upaya meyakinkan diri bahwa kamu adalah pribadi yang positif.

Berdasarkan hal tersebut, secara tidak langsung kamu akan kembali mendapatkan kepercayaan diri serta penghargaan diri yang tinggi.

Baca Juga: 5 Tanda Toxic Relationship: Bertahan atau Meninggalkan?

Selain itu, kurangi mencari validasi orang lain. Hal ini akan melatih pikiran kamu untuk mandiri dalam menemukan solusi dalam hal eksistensi diri.

Lebih lanjut, biarkan orang-orang terdekatmu untuk masuk ke dalam masalahmu. Percayalah kepada mereka untuk mendukungmu keluar dari hubungan toxic kamu dengan diri sendiri. Terkadang orang-orang terdekatlah yang menyadari perubahanmu.

Kamu hanya butuh untuk mencari tahu gejala-gejala yang kamu alami dan mulai untuk meningkatkan diri untuk membangun kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-harimu.

Jika kamu masih kurang yakin terhadap gejala-gejala yang muncul dari dalam dirimu, kamu dapat melakukan konsultasi dengan ahli seperti psikolog atau psikiater.

Tidak ada salahnya mulai sekarang kamu melatih pikiran positif dan melakukan rutinitas positif untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih stabil.***

Editor: Iksan


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x