Wajib Dicoba! 7 Masakan Khas NTT yang Paling Populer

- 2 Maret 2023, 15:51 WIB
Ilustrasi masakan khas NTT yang memiliki rasa enak dan lezat serta popular, hal itu tidak lepas dari kondisi daerahnya yang kaya akan rempah
Ilustrasi masakan khas NTT yang memiliki rasa enak dan lezat serta popular, hal itu tidak lepas dari kondisi daerahnya yang kaya akan rempah //Pexels/Tim Douglas

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Tersembunyi di Tuban, Hidden Gem yang Jarang Diketahui Orang

1. Se’i daging sapi asap

Se’i daging sapi asap menjadi rekomendasi salah satu masakan kuliner khas NTT yang enak dan populer. Menurut Bahasa Pulau Rote, se’i memiliki makna daging yang tipis dan panjang. Oleh karena itu, bentuk dari masakan ini berupa daging yang dipotong tipis dan memanjang. Pada mulanya, daging yang dipakai dalam masakan ini berupa daging hewan buruan, seperti rusa atau babi hutan. Namun, pada saat ini masakan se’i ini dapat menggunakan daging sapi.

Sesuai dengan namanya, daging sapi yang telah dipotong nantinya akan dimasak melalui proses pengasapan. Akan tetapi, pengasapan pada se’i daging sapi asap ini memiliki perbedaan dengan biasanya. Pada se’i daging sapi asap, pengasapan dilakukan menggunakan arang dan kayu tanaman kosambi untuk memberikan aroma yang berbeda.

Dalam proses pengasapan, daging nantinya juga akan sekalian diberi bumbu-bumbu. Setelah itu, daging sapi akan dibungkus dengan menggunakan daun kosambi dan siap untuk diasapkan. Pengasapan dilakukan dengan menggantungkan daging di atas bara kayu kosambi agak tinggi supaya tidak terkena api. Proses pengasapan biasanya dilakukan selama berjam-jam dan setelah itu se’i daging sapi asap siap untuk dihidangkan.

2. Kolo

Baca Juga: Pilih Samsung Galaxy A14 5G atau Poco M4 Pro? Cek Spesifikasi dan Harga Bandingnya

Masakan ini juga menjadi kuliner yang cukup diminati dan populer di NTT. Kolo merupakan sebutan untuk masakan berupa nasi bakar di NTT. Masakan kolo dibuat dengan cara memasukkan beras ke dalam bambu muda yang memiliki panjang sekitar 30 centimeter.

Beras yang akan dimasukkan sekalian dicampur dengan air dan bumbu-bumbu. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembakaran bambu menggunakan bara api selama kurang lebih 30 menit. Setelah matang, kolo bisa dikeluarkan dari bambu, lalu dibungkus dengan cara digulung menggunakan daun dan kolo siap untuk dinikmati.

3. Rumpu Rampe

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah