Memahami Ikigai: Filosofi Hidup Orang Jepang untuk Menggapai Tujuan Hidup

- 8 Maret 2023, 16:15 WIB
Buku ikigai, filosofi hidup bahagia orang Jepang dan cara menggapai tujuan hidup
Buku ikigai, filosofi hidup bahagia orang Jepang dan cara menggapai tujuan hidup //Tangkapan layar YouTube /Mae Luis

MALANG TERKINI – Ikigai, suatu filosofi hidup orang Jepang untuk menggapai tujuan hidup. Prinsip ikigai sangat menarik untuk dipelajari dan juga diterapkan untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian.

Istilah Ikigai pertama kali muncul pada periode Heian yaitu pada tahun 794-1185 M. Istilah ini berasal dari kata ‘iki’ yang berarti ‘kehidupan’ dan ‘gai’ yang berarti ‘nilai’.

Menurut Akihiro Hasegawa, psikolog klinis dan professor di Toyo Eiwa University ‘gai’ berasal dari kata ‘kai’ yang dalam bahasa Jepang berarti ‘tempurung kerang’ yang dianggap sangat bernilai. Berdasarkan hal tersebut ikigai dapat diartikan sebagai ‘kehidupan yang bernilai’ atau juga dapat diartikan sebagai ‘alasan untuk hidup’.

Baca Juga: Tedx Talks Frederik Imbo: Cara Menghindari Sifat Baper untuk Hidup Bahagia

Secara filosofis, ikigai adalah sebuah prinsip untuk hidup menjadi lebih bermakna, bermanfaat, dan penuh keseimbangan. Hal ini didukung dengan hasil penelitian terhadap orang-orang yang menerapkan filosofi ikigai dalam hidup mereka.

Ikigai memiliki dampak praktis yang signifikan terhadap produktivitas. Menjalani ikigai dapat berpengaruh besar terhadap motivasi seseorang untuk melakukan aktivitas dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, seseorang yang menjalani ikigai juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental, salah satunya memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung.

Ikigai juga berpengaruh terhadap umur atau keberlangsungan jangka waktu hidup. Jangka waktu hidup orang yang menjalani ikigai dapat mencapai angka 87 tahun ke atas.

Baca Juga: 10 Manfaat Kurma, Buah yang Disunnahkan untuk Dimakan Pertama kali Saat Berbuka

Konsep Hidup Ikigai

Pada dasarnya, konsep ikigai dapat diraih ketika seseorang dapat memaksimalkan empat aspek yang merupakan bahan-bahan untuk membangun pondasi ikigai.

1. Melakukan hal yang kita suka (love).

2. Mengerjakan hal yang kita kuasai atau ahli dalam hal tersebut (good at).

3. Mengerjakan sesuatu yang dibutuhkan oleh banyak orang (needs).

4. Mengerjakan sesuatu yang membuatmu memiliki pendapatan yang cukup atau sesuatu yang membuat kita menghasilkan uang. (paid for).

Keempat aspek tersebut akan menciptakan suatu diagram yang disebut dengan diagram Venn. Untuk menemukan ikigai atau tujuan hidup, seseorang perlu menemukan irisan dari empat elemen tersebut.

Baca Juga: 10 Tips Memotret dengan Kamera Smartphone, Dijamin Hasilnya Bagus

Konsep ikigai dipercaya dan dijalani oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Dengan menerapkan ikigai, mereka semakin menemukan makna dalam kehidupan. Hal tersebut membuat Jepang memiliki angka harapan hidup yang tinggi.

Pada dasarnya ikigai merupakan irisan diagram Venn yang terdiri dari empat elemen yaitu passion, mission, vocation, dan profession.

Diagram Venn Ikigai
Diagram Venn Ikigai /Tangkapan layar YouTube Improvement Pill

1. Mission

Mission yaitu ketika kita melakukan suatu hal yang kita suka dan hal tersebut dibutuhkan oleh banyak orang. Namun, kita tidak memiliki keahlian pada bidang tersebut dan tidak dibayar dengan cukup.

2. Vocation

Vocation yaitu ketika kita melakukan suatu hal yang dibutuhkan banyak orang dan dibayar atas pekerjaan tersebut. Namun, hal tersebut bukanlah sesuatu yang kita suka dan juga bukan keahlian kita.

3. Profession

Profession yaitu ketika melakukan suatu hal yang memang menjadi keahlian kita dan dibayar atas pekerjaan tersebut.

4. Passion

Passion yaitu ketika kita melakukan suatu hal yang membuat kita sangat antusias dan kita rela menghabiskan waktu dan tenaga untuk menjadi yang terbaik dalam bidang tersebut.

Baca Juga: Memahami Pelajaran Hidup dari Film Ngeri-ngeri Sedap

Berdasarkan hal tersebut, setiap aspek memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menemukan tujuan hidup, seseorang perlu menemukan irisan dari keempat elemen tersebut. Setiap aspek akan melengkapi satu sama lain sehingga kita dapat menemukan ikigai.

10 Aturan Ikigai

Dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan sikap dan tindakan dalam upaya menemukan makna hidup. Dengan demikian, kita harus menerapkan 10 aturan menjalani hidup ala filosofi ikigai sebagai berikut:

1. Tetaplah aktif; jangan pensiun

Mereka yang meninggalkan hal yang dicintai akan kehilangan tujuan dalam hidup. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus melakukan hal-hal yang bernilai, membuat progres, membawa keindahan dalam hidup dengan membantu dan memberikan kontribusi terhadap orang lain di sekitar kita bahkan setelah kita pensiun secara dari profesi yang sebelumnya kita miliki.

Baca Juga: Profil dan Biodata Wahyu Kenzo, Crazy Rich yang Ditangkap dan Ditahan di Polresta Malang Kota

2. Jangan tergesa-gesa

Sikap tergesa-gesa merupakan kebalikan dari kualitas hidup yang proporsional. Seperti kata pepatah, “berjalanlah pelan, kamu akan pergi jauh.” Jika kita menikmati perjalanan hidup, kita akan menemukan banyak keindahan di dalamnya.

3. Sedikit makan

Kurang berarti lebih ketika berkaitan dengan makan untuk hidup panjang. Berdasarkan peraturan 80%, untuk menjadi lebih sehat, kita seharusnya makan ketika kita membutuhkannya bukan ketika menginginkannya.

4. Kelilingi diri dengan orang-orang baik

Teman dan keluarga merupakan obat terbaik. Hal tersebut dapat membuat kita mencurahkan kekhawatiran untuk obrolan yang menyenangkan, berbagi cerita untuk mencerahkan hari-harimu, berbagi nasihat, bersenang-senang, dan menjadi seorang pemimpi, dengan kata lain hidup.

5. Bersiaplah untuk hari ulang tahunmu berikutnya

Air bergerak dengan anggun ketika air tersebut mengalir dengan jernih dan tidak terjebak di tempat tertentu. Tubuh dan jiwa membutuhkan pemeliharaan rutin agar tetap bugar dalam menjalani kehidupan dalam jangka waktu panjang. Melakukan olahraga dan meditasi dapat mengeluarkan hormon yang membuat kita lebih bahagia.

Baca Juga: Pesona 6 Tempat Wisata di Pati yang Populer, Bikin Enggan Pulang

Oleh karena itu, jagalah kesehatan kesehatan fisik dan mental demi merayakan hari ulang tahun kita berikutnya. Hidup di dunia merupakan suatu hak istimewa bagi diri kita.

6. Tersenyumlah

Sikap riang gembira tidak hanya akan mengurangi kecemasan tetapi juga membuat kita lebih mudah bergaul dengan orang lain. Sebagai manusia, kita pasti dihadapkan dengan kenyataan bahwa masalah hidup pasti dialami oleh setiap orang.

Walaupun demikian, jangan lupa pada kenyataan lain bahwa kita masih hidup hari ini dan memiliki kesempatan untuk menikmati dunia yang penuh dengan kesempatan dan keindahan ini.

7. Terhubung dengan alam

Meskipun akhir-akhir ini banyak orang yang memilih tinggal di lingkungan perkotaan, kita tidak boleh lupa bahwa manusia diciptakan untuk berdampingan dengan alam. Alam akan membantu kita untuk mengisi daya energi positif yang terpendam dalam diri kita.

‘Shinrin-yoku’ pepatah Jepang yang berarti pemandian hutan. Hal tersebut memiliki arti terhubung dengan alam menggunakan lima panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, pengecap. peraba, dan pembau/pencium.

Hal tersebut disebut ‘mindfulness’ atau upaya pemusatan pikiran penuh untuk membantu kita terhubung kembali dengan alam yang dapat meremajakan tubuh, memberikan ketenangan serta kedamaian dalam pikiran.

Baca Juga: 10 Pedoman Warna Agar Branding Produk Lebih Menarik

8. Ungkapkan rasa syukur

Ungkapkanlah rasa terima kasih terhadap segala hal yang membuat kita bahagia. Untuk alam yang telah memberikan udara segar yang kita hirup dan makanan yang kita makan, untuk teman-teman dan keluarga, dan untuk semua hal yang telah memberikan keindahan dalam hidup dan membuat kita beruntung telah lahir ke dunia.

Luangkan waktu setiap hari untuk mengungkapkan rasa syukur dan lihatlah kebahagiaan akan terus tumbuh dalam diri kita.

9. Hiduplah pada saat ini

Berhentilah menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Hari ini adalah segala hal yang kita miliki. Lakukanlah yang terbaik dan ciptakanlah momen yang layak untuk diingat selamanya. Maka dari itu hiduplah pada saat ini.

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. So that’s why it’s called the present,” Eleanor Roosevelt.

Mulai saat kita bangun dari tidur hingga momen kita tidur kembali pada malam hari, kita secara terus-menerus melakukan dialog internal dengan diri sendiri. Pikiran kita melompat dari satu kekhawatiran menuju kekhawatiran yang lain. Kita cenderung kehilangan kesadaran untuk tetap tenang dan mindful.

Baca Juga: Tedx Talks Jon Jandai: Hidup Itu Mudah, Kemunduran Peradaban Mempersulit

Jika kita fokus terhadap hal-hal yang penting dan melakukan yang terbaik niscaya kekhawatiran tersebut akan terselesaikan dengan sendirinya.

10. Temukan Ikigai-mu

“Ada gairah di dalam dirimu, bakat unik yang memberikan makna terhadap hari-harimu dan mendorongmu untuk mewujudkan versi terbaik dari dirimu hingga akhir. Jika kamu belum mengetahui ikigai-mu, Viktor Frankl berkata, misimu adalah menemukannya,” ungkap Hector Garcia, penulis buku Ikigai.***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x