Apa yang Harus Dilakukan Jika Jadi Korban ‘Ghosting’, Bagaimana Tips untuk ‘Move On’?

- 29 April 2023, 18:49 WIB
Ghosting terjadi ketika seseorang secara sepihak memutuskan komunikasi tanpa peringatan atau penjelasan. Hal ini telah menjadi bagian yang tampaknya tak terhindarkan dari dunia kencan modern seperti sekarang
Ghosting terjadi ketika seseorang secara sepihak memutuskan komunikasi tanpa peringatan atau penjelasan. Hal ini telah menjadi bagian yang tampaknya tak terhindarkan dari dunia kencan modern seperti sekarang /// Image by Freepik

MALANG TERKINI – Apa yang harus dilakukan jika seorang teman melakukan ‘ghosting’ dan bagaimana cara untuk dapat ‘move on’ dan melangkah maju dari situasi seperti ‘dibuang’?

Ada kisah seseorang di usia akhir 20-an, yang di-ghosting oleh salah satu teman terdekatnya. Awalnya mereka bertemu di perguruan tinggi dan mulai berpisah setelah lulus. Mereka harus tinggal terpisah kota, di mana temannya pindah ke kota lain untuk melanjutkan sekolah pascasarjana.

Pada awalnya mereka masih saling mengunjungi ketika keadaan dan anggaran masih memungkinkan, sering berkontak, namun seiring waktu menjadi jarang dan menghilang.

Baca Juga: Waspada Paparan Cuaca Panas Ekstrem, Bisa Picu Kendaraan Terbakar

Awalnya ‘korban’ ghosting telah mencoba untuk tidak terlalu memikirkan saat hubungan berakhir, tetapi begitu dia melihat dan mengingat lagi percakapan melalui pesan terakhir dari 12 tahun yang lalu, dia merasa bahwa hubungannya berakhir dengan sakit hati dan rasa malu. Ia berharap masih bisa terhubung dengan orang yang pernah dekat dengannya tersebut.

Dia pernah mencoba berkirim pesan, namun tidak pernah dijawab, dan dia tidak pernah mencobanya lagi.

Apa itu ghosting?

Dilansir Malang Terkini dari The New York Times, ghosting terjadi ketika seseorang secara sepihak memutuskan komunikasi tanpa peringatan atau penjelasan. Hal ini telah menjadi bagian yang tampaknya tak terhindarkan dari dunia kencan modern, tetapi belum ada penelitian fenomena ini terjadi antar teman.

“Dengan ghosting, kami tahu bahwa ada empat kebutuhan mendasar yang terancam,” jelas Gili Freedman, asisten profesor psikologi di St Mary's College of Maryland yang merupakan penulis studi tahun 2018: “Rasa memiliki bahwa keberadaan diri bermakna, rasa bahwa diri memiliki tempat di dunia, rasa memiliki kendali, serta harga diri.”

Baca Juga: Rilis Mei: Sinopsis dan Latar Belakang ‘Guardians of the Galaxy’ Menjadi Pahlawan Top Marvel

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x