MALANG TERKINI - Tanda-tanda kekerasan fisik seperti memar dan goresan mudah dilihat, tetapi dinamika kekerasan dalam hubungan percintaan tidak berhenti sampai disitu. Ada beberapa tanda kekerasan emosional yang kerap kali tidak disadari banyak orang.
Michele Kambolis, PhD, seorang terapis klinis dan spesialis kesehatan pikiran-tubuh di Kanada mengatakan bahwa pandangan sempit tentang kekerasan dalam hubungan memicu timbulnya beban lain yang tak kalah berat.
Sementara itu, Jennifer C. Genovese, PhD, asisten profesor di Syracuse University's Falk College di New York mengatakan pelecehan emosional, psikologis, seksual, keuangan, hingga tindak menguntit semua termasuk dalam kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga: Tak Hanya Trauma, Hukuman Kekerasan Fisik Mempengaruhi Hubungan Interpersonal Saat Dewasa
Tanda-tanda pelecehan dan kekerasan non-fisik semacam ini tidak mudah dideteksi oleh orang luar.
Dr. Genovese mengatakan pentingnya mengenali berbagai macam tindakan tersebut sebab hubungan yang ‘menyiksa’ mungkin tampak intens atau romantis pada awalnya.
Siapa yang berisiko mengalami kekerasan dalam hubungan asmara?
Baca Juga: Daftar Lagu yang Diciptakan Taylor Swift untuk Deretan Para Mantannya
Pada Everyday Health, dr Genovese mengungkap pelaku dan korban hubungan penuh kekerasan emosional bisa berasal dari semua lapisan masyarakat, semua latar belakang ekonomi, budaya, dan dari semua ras, usia, gender, atau seksualitas.