Saat Kaya Banyak Teman, Saat Miskin Teman Menjauh Kata Gus Baha Itu Bagus

18 Desember 2021, 07:10 WIB
Adat saat kita kaya banyak teman, saat kita miskin teman menghilang menurut Gus Baha itu bagus /Instagram @ulama.nusantara/

MALANG TERKINI – Sebagian besar adat pertemanan saat kaya banyak teman datang, namun saat miskin teman semua menjauh.

Dalam tausiah kali ini Gus Baha membahas masalah pertemanan seperti ini dimana saat kaya banyak teman yang datang berbondong-bondong tapi saat jatuh miskin teman menjauh bahkan menghilang.

Menurut Gus Baha adat seperti ini bagus, saat kaya banyak teman namun saat miskin teman menjauh.

Baca Juga: Manusia Jangan Sampai Berhenti Berharap, Gus Baha: Belum Tentu Masa Depan Lebih Buruk dari Sekarang

Seperti dilansir dari akun TikTok PRZK, 17 Desember 2021 Gus Baha mengulas adat pertemanan seperti ini.

Dijelaskan oleh ustadz pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim bahwa beliau pernah membaca sebuah kitab dan isi kitab itu diingat betul karena isinya sangat menarik.

Didalam kitab itu menjelaskan bahwa semua adat yang dibuat oleh Allah pasti akan lebih baik daripada bayangan kita.

Baca Juga: Mengapa Gus Baha Selalu Pakai Peci Hitam? Begini Alasannya

Kemudian dalam kitab itu mencontohkan, banyak dijumpai dalam masyarakat umumnya ketika seseorang itu kaya, banyak harga pasti temannya banyak namun ketika orang itu jatuh miskin maka teman-temannya akan pergi atau menghindar.

“Umumnya orang ketika kaya itu pasti temannya banyak, dan ketika miskin teman-temannya akan pergi atau menghindar,” ucap Gus Baha mengawali penjelasannya.

Menurut kitab tesrebut hal ini adalah sesuatu yang bagus, Allah membuat adat seperti itu merupakan sebuah berkah.

Baca Juga: Pandangan Om Hao Tentang Kemelut Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya “Pulau Jawa Terbelah Dua”

Gus Baha menjelaskan apabila saat kita kaya, teman-teman kita semua orang kaya dan saat kita jatuh miskin namun teman-teman yang kaya itu tetap datang, apa yang akan kita rasakan?

Saat kita mencari penghasilan tidak seperti dulu lagi ketika kita kaya, apa yang akan kita rasakan jika itu dilihat oleh teman kita yang kaya.

“Dan saat itu kamu sedang narik becak atau jadi buruhnya orang, kayak apa malunya kita? Jadi tontonan teman-teman kita yang kaya,” jelas Gus Baha.

Barokahnya Allah membuat adat ketika kita melarat, jatuh miskin tidak didatangi oleh teman-teman kita yang kaya sehingga sewaktu miskin tidak ada yang tahu kondisi kita.

Baca Juga: Apa yang Dibaca Ketika Ziarah Kubur Orangtua? Inilah Bacaan Tawasul dan Doanya

“Malu lho ketika miskin jadi tontonan,” tandas Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan penjelasannya dengan perumpamaan seandainya dulunya kita sewaktu kaya naik Ferrari, masuk komunitas Lamborgini, Mercy, atau komunitas Alphard.

Setelah jatuh miskin jadi buruh yang harus merasakan dibentak-bentak majikan dan saat itu teman-teman komunitas datang menyaksikan itu semua, pastilah kita akan malu sekali.

“Ayo milih didatangi atau tidak? Pilih tidak kan?” tanya Gus Baha sambil tersenyum.

Artinya Allah membuat adat ketika kita miskin kita ditinggal oleh teman itu bagus, jadi kita tinggal menikmati saja tanpa menggerutu.

Setiap adat yang diberikan Allah pasti ada maksud baik di dalamnya, kita tinggal menjalani dan menikmati saja.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: TikTok @prizka33

Tags

Terkini

Terpopuler