MALANG TERKINI – Menjadi orang miskin bukanlah halangan untuk bersedekah. Faktanya, orang miskin justru lebih dermawan daripada orang kaya.
Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha mengungkapan alasan kenapa orang miskin potensi dermawannya lebih tinggi daripada orang kaya.
Menurutnya, orang miskin cenderung tidak eman (sayang) jika sebagian uangnya disedekahkan. Alasannya, karena jumlah yang dikeluarkan dianggap kecil oleh kebanyakan orang meskipun jika diprosentase nilainya besar dibanding harta yang dimiliki.
Gus Baha mencontohkan, “Misalnya Rukhin punya uang 100 ribu, mentraktir temannya habis 10 ribu, biasa apa tidak? Biasa. Padahal 10 ribu dari 100 ribu berapa persen? 10 persen.”
“Sekarang Rukhin punya uang 1 juta. Berani nggak mentraktir temannya habis 100 ribu? Mulai mikir kan? Kalau 100 juta, berani nggak mentraktir temannya 1 juta? Kalau 1 milyar? 100 milyar. Padahal prosentasenya sama,” kata Gus Baha mengilustrasikan.
Karena itu, mumpung miskin, jangan pernah menunggu kaya untuk bersedekah. Sebab kalau sudah kaya, ia pasti keberatan mengeluarkan sedekah dari kekayaannya.
Ada suatu kisah tentang Tsa’labah yang ditegur Allah karena setelah kaya ia enggan bersedekah banyak.
Awalnya, Tsa’labah itu miskin. Setiap selesai salam (shalat) ia langsung lari. Lama-lama Rasulullah penasaran dan menanyainya, “Kamu kalau selesai salam kok lari?”