“Itu kanjeng Nabi, pakaian saya cuma satu. Jadi kalau saya shalat di sini, istri saya belum shalat, masih telanjang. Jadi bajunya gantian,” jawab Tsa’labah.
Alhasil, lama-lama Tsa’labah bilang kepada Rasulullah, “Ya Rasulallah, masa saya begini terus? Doakan saya biar kaya, Ya Rasul!”
“Iya, tapi mungkin kamu lebih baik hidup melarat,” jawab Rasulullah.
Sampai tiga kali, akhirnya permintaan Tsa’labah dituruti oleh Rasulullah. “Iya, kamu saya doakan kaya.”
Sejak saat itu Tsa’labah mulai kaya. Ia memiliki kambing banyak, sekitar enam ribuan. Orang Arab menggambarkan banyaknya kambing Tsa’labah seperti memenuhi antara dua bukit.
Namun ironisnya, sejak Tsa’labah kaya, ia mulai tidak pernah ikut jamaah, bahkan hingga tidak ikut shalat Jumat.
Sebenarnya, orang yang memiliki kambing 40 ekor, itu berkewajiban sedekah 1 ekor. Jika 6000 ekor seperti yang dimiliki Tsa’labah maka zakatnya 150 ekor.
Namun, saat Rasulullah memintai zakatnya 150 ekor untuk orang miskin, Tsa’labah enggan. Bahkan ia menganggap Rasulullah sebagai pungli karena memintai zakat berlebihan.
Baca Juga: Simak Baik-Baik! Syarat Naik Kereta Api yang DItentukan untuk Periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022