Network
MALANG TERKNI - Ceramah Gus Baha kali ini membahas tentang doa yang bisa menjauhkan manusia dari kerugian. Doa yang diajarkan Gus Baha itu mudah dan gampang dipraktikkan.
Berdoa dalam islam adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah.
Dalam QS al-A’raf ayat 55 Allah berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.”
Baca Juga: Tirakat Terberat Bukan Puasa, Gus Baha Ungkap Tirakat yang Jauh Lebih Berat
Doa bisa jadi medium mengutarakan permintaan. Doa juga adalah momen meluapkan perasaan hamba kepada Tuhan.
Sebagaimana dilansir Malang Terkini dari kanal YouTube Media Dakwah Online tanggal 6 Agustus 2020, Gus Baha membahas asbabun nuzul atau sebab diturunkannya QS al-Baqarah ayat 201.
Gus Baha menjelaskan, ada orang yang orientasinya hanya sebatas dunia sewaktu berdoa di Multazam. Allah lalu mengkritik hamba itu.
Yang menarik, menurut Gus Baha adalah perintah Allah kepada hamba itu.
Bukannya menegur agar mengutamakan akhirat, Allah malah menyuruh agar keduanya dirangkai dalam satu doa.
Baca Juga: Pengungkapan Kasus Prostitusi yang Libatkan Artis CA, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Allah memberikan perintah agar hamba tersebut tidak hanya memikirkan dunia saja. Namun juga akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Gus Baha menegaskan bahwa begitu baiknya Allah kepada hambanya.
”Ketika ada orang minta dunia saja malah diberitahu Allah, kenapa kamu kok minta dunia saja.”
“Mintalah ya dunia ya akhirat, sekalian agar tidak masuk neraka,” ucap Gus Baha.
Baca Juga: Arti Mimpi Hamil, Ada Harapan dan Awal Hubungan Baru?
Menurut Gus Baha itu adalah tips dari Allah agar hambanya tidak mengalami kerugian.
Doa tersebut juga dikenal sebagai doa sapu jagat merujuk pada istilah yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asyari.
Gus Baha pun lalu berseloroh oleh karena itu para kiai NU agar tidak usah banyak menghafal bermacam doa.
Ada asumsi apabila doa yang pendek itu menandakan orang tidak seberapa alim.
Gus baha berpendapat itu adalah anggapan yang keliru. Orang alim itu tidak identik dengan bisa tidaknya dia membaca doa yang panjang.
Bila doa panjang justru lebih ribet. Umat yang mengaminkan doa juga menjadi lebih lama.
“Saya jarang berdoa lama-lama. Cukup Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar,” ujar Gus Baha.***
