3. Berakal
Syarat ketiga adalah berakal. Orang yang tidak waras atau gila tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, hal itu berdasarkan hadits berikut ini:
“Telah diangkat pena dari tiga orang : Dari anak kecil hingga baligh, dari orang gila hingga waras dan dari orang tidur hingga terbangun”. (HR.Ahmad, Abu Daud dan Tirmizy).
Apabila orang gila tersebut telah sembuh, tidak ada tuntutan untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya ketika ia dalam keadaan gila. Akan tetapi, apabila seseorang sengaja untuk menghilangkan kesadarannya, ia tetap dikenakan tuntutan untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya.
Baca Juga: 10 Cara Membaca Pikiran Seseorang Lewat Mata, Kamu Harus Tahu!
4. Sehat
Orang yang sedang sakit tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa wajib, tetapi ia tetap harus mengganti puasa yang ditinggalkannya di hari lain. Hal itu berdasarkan dalil berikut ini:
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Akan tetapi hanya mereka yang sakit keras saja yang boleh meninggalkan puasa, yaitu apabila penyakit yang diderita akan bertambah parah apabila berpuasa.