أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا ، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ
“Salat yang paling dicintai Allah adalah salat Nabi Daud dan puasa yang paling dicintai Allah adalah Puasa Daud, ia tidur separuh malam kemudian salat di sepertiganya dan tidur lagi di seperenamnya, ia puasa sehari serta berbuka sehari,” (HR Bukhari).
Baca Juga: Puasa Ramadhan 2023: Apa Boleh Mencicipi Rasa Masakan Saat Berpuasa?
Puasa yang dilakukan secara selang-seling, yakni sehari puasa, sehari tidak adalah Puasa Daud.
Disebut puasa Daud karena puasa ini adalah Puasa Daud AS. Para ulama juga telah menyepakati sunnah puasa ini.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili Fiqh Islam wa Adillatuhu membenarkan,
“Puasa sunnah yang disepakati para ulama meliputi sehari puasa dan sehari tidak puasa . Ini adalah puasa yang paling utama.”
Baca Juga: Puasa Ramadhan 2023: Apa Boleh Mencicipi Rasa Masakan Saat Berpuasa?
Syekh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqh Empat Madzhab mengatakan: