Belajar dari Tiko: Bagaimana Hukum Merawat Orang Tua Menurut Islam? Apa Berkah dan Ganjarannya?

- 8 Januari 2023, 06:34 WIB
Hukum merawat orang tua dalam Islam, berkah dan ganjarannya.
Hukum merawat orang tua dalam Islam, berkah dan ganjarannya. /Pixabay/sabinevanerp.

MALANG TERKINI - Masih hangat menjadi perbincangan orang banyak tentang kisah Tiko yang merawat ibunya seorang diri sejak kelas 6 SD hingga kini berusia 23 tahun.

Meskipun kondisi ibunya ditengarai mengalami gangguan jiwa, namun Tiko tetap merawatnya di rumah mewah tapi kumuh, tanpa listrik dan fasilitas air.

Rumah Tiko berada di Komplek PLN Klender, Jalan Peron RT 006 RW 002 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Baca Juga: 4 Kewajiban Anak Laki-Laki Terhadap Ibunya, Tak Terkecuali Merawat dan Menyayangi

Bangunan yang terdiri dari dua lantai, besar, dan termasuk desain rumah mewah. Namun hanya Tiko dan ibunya yang mendiami.

Akhirnya, sejak kisah Tiko viral melalui postingan akun Instagram @nyongalle_ pada 13 Desember 2022 lalu, berbagai pihak sangat bersimpati dan melakukan tindakan penyelamatan.

Tim penyelamat Sudin Gulkarmat, Jakarta Timur, bersama warga dan para YouTuber yang dipelopori oleh Teh Novi, mengevakuasi ibu Tiko yang bernama Eny pada 4 Januari 2023, sebagaimana dikutip Malang Terkini dari Humas Jakfire pada 7 Januari 2023.

Selain mengevakuasi ibu Eny ke Rumah Sakit Jiwa, Tim penyelamat gabungan juga membersihkan seluruh area rumah Tiko hingga tidak nampak kumuh dan menyeramkan.

Baca Juga: 5 Tips Umum Merawat Diare pada Anak dan Orang Dewasa, Salah Satunya Banyak Minum Air

Belajar dari kisah Tiko merawat ibunya, bagaimana hukum merawat orang tua menurut Islam? Apa saja berkah dan ganjaran yang didapatkan?

Berikut penjelasan lengkap tentang hukum merawat orang tua menurut Islam, berkah, dan ganjaranya.

Hukum Merawat Orang Tua Menurut Islam

Merawat orang tua dalam Islam disebut dengan birrul walidain dan hukumnya adalah fardhu ain atau wajib bagi seorang anak sebagai wujud bakti kepada orang tua.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 14, sebagai berikut:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS: Luqman: 14)

Baca Juga: Profil Tiko, Pemuda Viral yang Merawat Ibunya dengan Gangguan Jiwa di Rumah Mewah tanpa Listrik dan Air

Kemudian, Allah SWT juga berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23-24, untuk telaten dan sabar dalam merawat orang tua, terutama yang sudah berusia lanjut.

Allah SWT berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ

Artinya: “Dan Allah telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah kepada selainNYA, dan hendaknya kamu berbuat baik kepada orang tuamu.

Jika salah seorang diantara keduanya atau dua-duanya hidup sampai usianya lanjut, maka janganlah sekali-kali mengatakan kepada mereka ucapan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.“ (QS Al-Isra’: 23-24).

Baca Juga: Bagaimana Hukum Menjawab Salam di Sosial Media?

Berkah dan Ganjaran merawat orang tua menurut Islam

Surga berada di telapak kaki ibu. Peribahasa itu bukanlah isapan jempol belaka, karena merawat orang tua memiliki berkah dan ganjaran yang sangat luar biasa.

Diriwayatkan Hadits Riwayat Ahmad, sahabat Nabi yang bernama Jahimah berkata kepada Nabi: “Ya Rasulullah aku ingin ikut perang dan aku datang kepadamu untuk meminta saran.”

Nabi Muhammad SAW balik bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai ibu?”, Jahimah menjawab: “Ya, masih,”.

Baca Juga: Aturan Penting MPASI yang Wajib Dipahami oleh Para Orang Tua, Jangan Sepelekan!

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kalau begitu, temanilah ia, karena surga itu terletak di kedua kakinya,”.

Dalam riwayat lain, yakni Hadits Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

رَغِمَ أَنْفُهُ ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ،ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ “. قِيلَ : مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا، ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ “.

Artinya: ”Celaka seseorang itu, celaka seseorang itu, celaka seseorang itu, Sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah?

Rasul menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga,”.

Baca Juga: Penjelasan Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 13-14: Ada Mad Thabi’i, Qalqalah, Ikhfa, dan Apa Lagi?

Nah, dari dua riwayat Rasulullah tersebut, dapat disimpulkan bahwa merawat orang tua hingga usia lanjut memiliki berkah dan ganjaran sangat mulia.

Seseorang akan mendapat keberkahan dalam hidup dan menjadi jalan masuk menuju surga dengan digugurkan semua dosa-dosa besarnya.

Semoga kita termasuk orang yang diberi hidayah oleh Allah SWT untuk berbakti kepada orang tua sebagai ghanimah atau harta yang tak ternilai.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah