MALANG TERKINI-Salah satu alat yang ada di Taman Alat Stasiun Klimatologi yang berada di Malang ini bernama Alat Penangkar Hujan Observatorium.
Dikutip oleh Malang Terkini dari postingan akun Instagram @bmkg.malang yang di unggah pada Senin, 5 Juli 2021.
Fungsi alat ini untuk mengukur jumlah curah hujan dalam periode waktu 24 jam.
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, Kebijakan Kota Malang Mematikan Lampu Jalan Menuai Kritik Warga
Peletakan alat ini dipasang pada lahan terbuka, tidak boleh dipasang pada tanah miring.
Tinggi penangkar hujan dari permukaan corong sampai permukaan tanah adalah 1,2 meter.
Penangkar hujan harus diberi pagar dengan tinggi 1 meter dengan lebar 1,5 meter.
Pengamatan dengan alat penangkar hujan observatorium adalah dengan :
1. Buka kran air, ukur volume air menggunakan gelas ukur yang memiliki skala milimeter (mm).
Baca Juga: PPKM Darurat: Pemkot Batu Menutup Seluruh Tempat Wisata Kota Batu, Begini Keterangan Dewanti Rumpoko
2. Ketinggian air di gelas ukur dinyatakan sebagai jumlah curah hujan dalam satuan milimeter
3. Jam pengamatan setiap 3 jam (dimulai jam 7 pagi).
Pos hujan yang berada di Jawa Timur :
1. Jumlah pos hujan di Jawa Timur sebanyak 995 lokasi
2. Petugas di setiap pos hujan melaporkan jumlah curah hujan harian setiap 10 hari sekali.
3. Data hujan digunakan untuk keperluan analisa Hari Tanpa Hujan (HTH) dan Prakiraan Hujan.
Baca Juga: Patuhi Gerakan 6M Demi Suksesnya PPKM Darurat 2021 Melawan Covid-19
Alat lainnya yang berada di Taman Alat Stasiun Klimatologi Malang adalah Sangkar Meteorologi.***