MALANG TERKINI – Kejadian bullying kembali muncul di sekolah, kali ini menimpa Bayu, siswa SMP Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bullying terjadi di lingkungan sekolah ini menimpa Bayu, siwa kelas 9 menjadi korban pengeroyokan teman-temannya karena motif hutang piutang.
Kronologi terjadinya bullying ini awalnya adalah Bayu diketahui memiliki hutang ke beberapa temannya, ada informasi hutang itu hampir mencapai Rp1 Juta.
Baca Juga: Kronologi RD Anak Lilis Karlina Ditangkap Polisi Atas Kasus Dugaan Pengedaran Narkoba
Kronologi Bullying Terjadi di SMP Negeri 1 Kepanjen
Bayu yang sedianya menjanjikan akan segera membayar hutang pada teman-temannya itu kenyataannya tak kunjung dilunasi.
Uang tersebut masih belum ada informasi digunakan oleh Bayu untuk keperluan apa, yang pasti pengembalian Bayu sudah dinantikan oleh teman-temannya untuk membayar keperluan sekolah.
Saat pulang sekolah pada hari Kamis, 16 Maret 2023 sekitar pukul 3 sore teman-teman Bayu pun menunggu di tempat parkir sepeda, letaknya tak jauh dari sekolahnya.
Baca Juga: Kronologi Pembacokan Siswa SMK Bina Warga di Pomad Bogor, Korban Meninggal Dunia
Ketika melihat Bayu mengambil sepedanya, sekitar 2 hingga 3 orang anak menghampirinya dan menanyakan perihal uang mereka.
Namun Bayu tetap masih belum bisa mengembalikan uang mereka, karena sudah jengkel, akhirnya mereka memukuli siswa kelas 9 tersebut hingga tak berdaya.
Kejadian ini kemudian diketahui beberapa siswa dan masyarakat hingga segera memberikan pertolongan kepada Bayu.
Saat itu juga ia dilarikan ke UGD Rumah Sakit Wafa Kepanjen untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.
Menurut penuturan teman-teman Bayu yang ikut menolong, diperkirakan luka paling parah di daerah rahang dan wajahnya.
Baca Juga: Dor! Kronologi Dua Pelaku Curas Berhasil Dibekuk Polres Malang Setelah Melakukan Perlawanan
Atas permasalahan ini masih belum ada konfirmasi dari pihak guru sebab kejadian tersebut juga sudah diluar jam pelajaran namun masalah ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kasus bullying yang marak terjadi terutama usia remaja bisa terjadi di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Untuk menghindari bullying ini harus ada sinergitas dari semua pihak termasuk siswa, guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat.
Pencegahan dari diri sendiri sebagai siswa dapat pula dilakukan upaya menghindari bullying dengan cara menjalin pertemanan dengan banyak orang, saling menghargai dan peduli, menumbuhkan rasa percaya diri, dan belajar menyelesaikan semua masalah dengan musyawarah.
Itulah kronologi bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang gara-gara hutang hingga seorang siswa harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit Wafa.***