Network
Namun JT yang waktu itu masih awal membangun karir tidak mempermasalahkan mengenai kesepakatan harga tersebut, sebab fokus utamanya menerima job itu adalah membangun personal branding sebagai seorang model.
Pada hari yang telah dijanjikan, JT sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Mbak R. Akan tetapi kemudian ia dihampiri oleh seorang laki-laki yang mengaku sebagai Mas D.
Mas D mengatakan bahwa ia adalah adik Mbak R. Katanya, ia ditugaskan untuk menggantikan Mbak R sebab menurut keterangan Mas D Mbak R sedang ada keperluan mendadak.
Setelah job selesai, JT kemudian dikejutkan oleh sebuah informasi. Kata salah satu fotografer yang bekerja sama dengan GM, sebenarnya Mbak R adalah Mas D, owner online shop mukena tersebut.
Menurut keterangan dari fotografer tersebut, JT pada akhirnya mengetahui bahwa hasil pemotretan tersebut malah diunggah di ukan Twitter fetish mukena, bukan di katalog online shop yang dijanjikan.
“Foto kami digunakan sebagai bahan co** mereka. Tentu saja, semua postingannya sangat disgusting perempuan memakai mukena yang merecord hal-hal asusila seperti akun fetish pada umumnya,” tulis @jeehantz.
JT mengaku kecewa foto-foto hasil kolaborasi tersebut malah diunggah ke akun Twitter fetish mukena dengan menampilkan lengkap dan akun Instagram.
Baca Juga: Fetish Mukena: Pelecehan Foto Berkedok Olshop, Terungkap Pelakunya
Beberapa model yang mengaku menjadi korban fetish mukena kemudian melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Kota Malang.***
