Hasil Penelusuran Perum Jasa Tirta I, Kota Batu Diminta Waspada Akan Potensi Banjir Bandang Lain

- 11 November 2021, 17:58 WIB
Waspada Akan Potensi Banjir Bandang Lain di Kota Batu
Waspada Akan Potensi Banjir Bandang Lain di Kota Batu /ZABUR KARURU/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Perum Jasa Tirta I melakukan penelusuran atas sejumlah titik pada kawasan hulu Sungai Brantas pada wilayah Kota Batu.

Dari hasil penelusuran tersebut, Kota Batu diminta untuk waspada akan potensi terjadinya banjir bandang kembali di masa depan.

Dilansir Antara pada Kamis 11 November 2021, Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan mengatakan bahwa ada sejumlah area yang mengalami perubahan tata guna lahan.

Baca Juga: BPBD Kota Malang: Tercatat Ratusan Keluarga Terdampak Banjir Bandang Kota Batu

Hal tersebut diketahui berdasarkan penelusuran pada wilayah hulu Brantas dengan menggunakan drone.

"Kami mengamati ada perubahan tata guna lahan, dan juga terdapat penumpukan sedimen di paras pematus. Sehingga, jika dikombinasikan dengan hujan yang cukup deras, akan terjadi aliran air ke permukaan yang membawa kayu dan material lainnya," ujar Raymond.

Raymond menjelaskan bahwa pihak Jasa Tirta I telah menelusuri lahan di kawasan Pusung Lading yang merupakan titik awal banjir bandang terjadi.

Dalam hasil penelusuran tersebut, ada wilayah lain yang memiliki karakteristik sama dengan kawasan Pusung Lading.

Kawasan tersebut adalah Glagah Wangi yang lokasinya di sebelah barat kawasan Pusung Lading.
Melalui pantauan tim Jasa Tirta I menggunakan drone, diketahui pada kawasan Glagah Wangi juga terjadi perubahan tata guna lahan.

Baca Juga: 600 Keluarga Terdampak Banjir Bandang, BPBD Kota Malang: Pengungsi Sudah Mulai Kembali ke Rumah Masing-masing

"Hasil dari drone sudah kami dapatkan. Kesimpulan kita memang ada perubahan tata guna lahan, tetapi ada juga kejadian di mana muncul longsor," ujarnya.

Menurut Raymond, sumber bencana banjir bandang bukan sepenuhnya karena tanah yang longsor.

Sebab, pada jalur pematus atau pengaliran pembuangan air alami kawasan itu juga terdapat sedimen tanah, batuan, dan sampah-sampah organik yang tertimbun.

Baca Juga: Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Haid, Mitos atau Fakta?

Materi-materi tersebut dapat terangkut bersama bila terjadi aliran air deras, sehingga dapat memicu banjir bandang.

Hasil temuan lapangan Jasa Tirta I ini akan disampaikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS).

Diharapkan, hasil temuan dan penelusuran tersebut dapat dijadikan dasar untuk upaya pemulihan tata guna lahan serta penentuan kebijakan lain untuk mencegah bencana selanjutnya.

"Kami akan sampaikan ke BBWS, termasuk Pemprov Jatim. Karena ini isu bersama, bukan hanya salah satu pihak. Jadi harus ada kerja sama," ujar Raymond.

Peristiwa banjir bandang yang terjadi pada kota Batu pada tanggal 4 November 2021 menyebabkan 7 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Squid Game Akan Berlanjut ke Season 2, Kapan Rilis?

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, ada 51 rumah rusak dan 8 di antaranya hanyut terbawa arus banjir bandang tersebut. Selain itu, ada 32 rumah lainnya yang terendam lumpur.

Di samping itu, ada 46 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat mengalami kerusakan.
Ada 124 keluarga yang menjadi korban terdampak oleh peristiwa banjir bandang tersebut.**

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x