Area Stadion Kanjuruhan sangatlah luas dan berada di udara terbuka, namun tembakan gas air mata sangatlah terasa walaupun tempat begitu luas.
Setelah sekitar 15 menit ada di dalam kios, Devandra Abi mencoba untuk keluar tapi segera masuk kembali karena suasana di luar sudah sangat brutal.
Untuk kali kedua dia berlindung di dalam kios, kali waktunya lebih lama dan sembari melihat situasi mencari tempat berlindung lagi yang lebih aman.
Saat sudah bisa keluar kios dan mendapatkan tempat yang lebih aman lagi, suporter Aremania ini mendapati banyak sekali orang pingsan, tergeletak di luar Stadion Kanjuruhan.
Banyak yang menangis, berteriak, suara perempuan histeris, makian dan banyak sekali suara miris terdengar.
Baca Juga: Gas Air Mata Diduga Jadi Penyebab Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan, Ini Kandungannya Menurut Ahli Kesehatan
Ada yang minta tolong karena temannya yang sudah kritis, hampir tidak bernapas akses ke rumah sakit pun dirasakan sulit.
Masih terngiang di telinga Devandra Abi orang-orang meminta Ambulance melihat temannya meregang nyawa di depan matanya.
Sungguh peristiwa tragis tragedi Kanjuruhan yang tak akan terlupakan baik bagi Devandra Abi maupun seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.
Itulah kesaksian salah satu suporter aremania yang selamat, menyisakan trauma mendalam terutama untuk Arema.***