Kesaksian Suporter Aremania yang Selamat: Terpikir Nyawa Saya akan Selesai Bersama dengan Arema

- 4 Oktober 2022, 16:28 WIB
Kesaksian Devandra Abi seorang suporter Aremania yang selamat setelah terjebak di gate 3 Stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi.
Kesaksian Devandra Abi seorang suporter Aremania yang selamat setelah terjebak di gate 3 Stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi. /istimewa

MALANG TERKINI – Devandra Abi, salah satu suporter Aremania yang selamat dari kerusuhan tragedi mengira nyawanya akan selesai bersama dengan selesainya laga Arema kali ini.

Sebagai suporter Arema ia sanga bersyukur bisa lolos dari peristiwa mengerikan dan tragis itu, bahkan rasa trauma masih menghantui.

Kesaksian suporter Arema ini baru bisa diceritakan setelah 3 hari setelah berhasil mengurangi rasa trauma yang dirasakan akibat tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Aksi Anggota TNI Tendang Suporter Arema FC, Panglima TNI Janji akan Tindak Tegas 

Devandra Abi mulai menceritakan pada Malang Terkini pengalaman sebagai suporter Aremania yang menurutnya ini menjadi titik terendah selama ia nribun.

“Ini titik terendah saya nonton sepak bola,” tutur Devandra Abi mengawali ceritanya.

Dikisahkan bahwa ia sudah menjadi suporter Aremania sejak 11 tahun yang lalu, seakan sudah menjadi kewajiban untuk menonton secara langsung tim kesayangannya bertanding.

Selama 11 tahun itu pula ia rasakan bahwa peristiwa di Stadion Kanjuruhan adalah peristiwa paling tragis.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 Versi Suporter Aremania dan Polisi

Akibat yang ia rasakan setelah tragedi Kanjuruhan kemarin bahkan sempat tak ingin bertemu dengan orang banyak, apalagi melihat kerumunan.

Devandra Abi berangkat dari Malang bersama dengan ketiga temannya menuju Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang pada pukul 18.00 WIB.

Namun perjalanan ke arah Kanjuruhan lalu lintas sepanjang jalan menunjukkan kemacetan, dan bahkan mendekati Stadion Kanjuruhan macet parah.

Baca Juga: Kapolres Malang Dicopot dan 9 Komandan Brimob Menyusul Imbas dari Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Malang  

Terlihat dari luar, Stadion berkapasitas 38 ribu orang itu sudah penuh terisi manusia, sangat padat bahkan di bagian luar Stadion Kanjuruhan pun terlihat hal serupa.

Suporter Arema ini terlambat memasuki Gedung Stadion Kanjuruhan yang terlihat dipadati oleh lautan manusia.

Devandra Abi dan teman-temannya masuk setelah Arema terjebol gol pertamanya di menit ke 8 oleh Persebaya.

Mereka berempat memasuki gate 3 yang sudah terlihat penuh sesak lautan manusia yang menjadi suporter Singo Edan ini.

Baca Juga: Mahfud DM Sebut Akan Ada Santunan Rp50 Juta Bagi Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang 

Terlihat sekilas bahwa suporter Aremania yang datang tak seimbang dengan kapasitas Gedung Stadion Kanjuruhan.

Permainan berakhir dengan skor 2-3 dengan kemenangan Persebaya yang berarti juga melunturkan mitos Persebaya tidak akan pernah bisa menang di kandang Arema.

Setelah permainan selesai, Devandra Abi dan teman-temannya suporter Arema melihat gelagat yang mengarah kerusuhan, mereka segera bergerak menuju pintu keluar.

Baca Juga: Profil dan Biodata Bripka Andik Purwanto, Personel Polres Tulungagung yang Tewas di Stadion Kanjuruhan 

Di pintu keluar gate 3 mereka masih berempat berhasil keluar bersama-sama dari kerumunan massa yang tak terarah itu.

Disebutkan bahwa mereka susah payah akhirnya berhasil keluar dari dalam Stadion Kanjuruhan dan Sekarang berada di bagian luarnya.

Tak disangka, ternyata di luar Stadion Kanjuruhan itu ia disuguhi dengan tembakan gas air mata.

“Di luar jauh lebih parah daripada di dalem,” ujar Devandra Abi.

Baca Juga: Profil dan Biodata Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang Dinonaktifkan Buntut Tragedi Kanjuruhan 

Tak hanya itu, Devandra Abi dan temannya harus berhadapan dengan lemparan mercon yang dilempar sembarangan untuk memecah kerumunan massa.

Suporter Aremania ini segera berusaha lari menyelamatkan diri yang menyebabkan ia terpisah dengan 2 teman lainnya.

Ia hanya berdua dengan temannya Aremanita berusaha menyelamatkan diri dari ancaman terkena lemparan mercon.

Tampak petugas sudah emosi dan melempari gas dan menembaki suporter dengan gas air mata ke berbagai arah.

Dari penglihatannya, ada satu mobil sedan terbakar dan truk polisi yang sudah terbakar.

“Selihatnya saya kemarin, ada satu mobil sedan sama truk polisi yang dibakar,” ucap Devandra Abi.

Baca Juga: Profil dan Biodata Dua Anggota Polri yang Meninggal Dunia dalam Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan Malang 

Terkena gas air mata, Devandra Abi merasakan matanya pedas, napasnya dirasakan sesak, disertai bau menyengat membuat perih di hidung.

“Mata pedes, sesak napas. Saya yang basic-nya atlet dan ga pernah merokok aja kuwalahan. Saya nggak tahu kalau yang ada asma,” jelas Devandra Abi.

Ia berusaha menyelamatkan diri masuk ke kios orang yang tidak dikunci bersama temannya, ternyata di dalam sudah ada orang.

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Sepakbola Indonesia Terancam Sejumlah Sanksi FIFA, Salah Satunya Dibekukan! 

Ternyata di dalam sudah ada sekitar 20 orang ada orang dewasa ada pula anak-anak, berlindung menyelamatkan diri, pintu kios ditutup agar gas air mata tidak masuk ke kios itu.

Area Stadion Kanjuruhan sangatlah luas dan berada di udara terbuka, namun tembakan gas air mata sangatlah terasa walaupun tempat begitu luas.

Setelah sekitar 15 menit ada di dalam kios, Devandra Abi mencoba untuk keluar tapi segera masuk kembali karena suasana di luar sudah sangat brutal.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia Internasional, Sergio Ramos hingga Manchester City Ucap Bela Sungkawa 

Untuk kali kedua dia berlindung di dalam kios, kali waktunya lebih lama dan sembari melihat situasi mencari tempat berlindung lagi yang lebih aman.

Saat sudah bisa keluar kios dan mendapatkan tempat yang lebih aman lagi, suporter Aremania ini mendapati banyak sekali orang pingsan, tergeletak di luar Stadion Kanjuruhan.

Banyak yang menangis, berteriak, suara perempuan histeris, makian dan banyak sekali suara miris terdengar.

Baca Juga: Gas Air Mata Diduga Jadi Penyebab Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan, Ini Kandungannya Menurut Ahli Kesehatan
Ada yang minta tolong karena temannya yang sudah kritis, hampir tidak bernapas akses ke rumah sakit pun dirasakan sulit.

Masih terngiang di telinga Devandra Abi orang-orang meminta Ambulance melihat temannya meregang nyawa di depan matanya.

Sungguh peristiwa tragis tragedi Kanjuruhan yang tak akan terlupakan baik bagi Devandra Abi maupun seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.

Itulah kesaksian salah satu suporter aremania yang selamat, menyisakan trauma mendalam terutama untuk Arema.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah