Malang Heritage Akan Diintegrasikan dengan Wisatawan Bromo Tengger Semeru

- 12 November 2020, 18:15 WIB
Kawasan Kayutangan
Kawasan Kayutangan /Instagram/malangchannel

Selain bangunan rumah kuno, di sana juga terdapat saluran air peninggalan Belanda yang juga merupakan favorit bagi para wisatawan dalam melakukan swafoto.

Menurut walikota Malang, warga perkampungan dihimbau untuk menjual makanan khas Malang yang akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di tingkat Rukun Tetangga (RT) maupun kelurahan.

Baca Juga: Habib Rizieq: Tidak Ada Kata Rekonsiliasi Tanpa Dialog

Selain itu, kawasan Malang Heritage juga akan diintegrasikan dengan wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Bromo Tengger Semeru (BTS). Terlebih para wisatawan ini baru akan memulai perjalanan pada dini hari atau tengah malam.

“Orang yang akan ke Bromo biasanya akan menunggu hingga dini hari. Sebelum berangkat bisa menunggu di kawasan Malang Heritage ini,” ungkap Sutiaji.

Proyek pembangunan Malang Heritage mulai dilaksanakan pada tanggal 9 November 2020. Tujuan pembangunan kawasan ini adalah untuk menata ulang daerah Kayutangan.

Baca Juga: BLT Guru Honorer Cair November 2020, Ini Daftar Bansos dan BLT Lainnya

Rencananya daerah ini akan dibuat seperti Malioboro di Yogyakarta, ataupun Jalan Braga di Kota Bandung.

Pendanaan proyek pembangunan Malang Heritage di kawasan kayutangan berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang totalnya mencapai 23 miliar rupiah.***

Halaman:

Editor: Devi Ratnaning Ayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x