BMKG Perkiraan Potensi Gempa Susulan dan Berpotensi Tsunami di Majene

15 Januari 2021, 15:24 WIB
Petugas mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Tado/wpa/hp. /AKBAR TADO/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya gempa susulan yang berpotensi Tsunami di Majene Sulawesi Barat.

BKMG mengimbau kepada seluruh masyarakat sekitar untuk menjauhi bibir pantai jika terjadi gempa susulan yang ditakutnya berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi terjadinya tsunami jika terjadi gempa susulan. Jika gempa susulan terjadi dan pusat gempanya berada di pantai, maka tsunami bisa saja terjadi.

Baca Juga: Gempa 6,2 SR Goyang Mamuju Sulbar, Inilah Foto-foto Kondisi Terbaru

Sebagai informasi, wilayah Majene sudah mengalami dua kali gempa dengan magnitudo besar yaitu di atas M 5,0.

Dikatakan Dwikorita, berdasarkan analisis episenter dan hiposenter yang terjadi pada kedua gempa bumi tersebut sebenarnya tidak berpotensi tsunami.

Sebagaimana MalangTerkini.com dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "BMKG Perkirakan Ada Potensi Gempa Susulan di Majene yang Lebih Kuat dan Berpotensi Tsunami"

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) melaporkan gempa bumi yang terjadi pukul 01.28 WITA itu berkekuatan 6,2 SR, dengan pusat gempa berada di 6 Km Timur Laut Majene pada kedalaman 10 Km.

Pada hari Kamis, 14 Januari 2021, Majene juga diguncang gempa bumi pada 14.35 WITA dengan kekuatan 5,9 SR.

BNPB melaporkan setidaknya 8 orang meninggal dunia, dan kurang lebih 637 orang luka-luka.

Sementara itu, sebanyak 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian, di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

Pihak BPBD Kab. Majene, Kab. Mamuju, dan Kab. Polewali Mandar telah melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021: Bencana Alam Sampai Penguasa yang Tidak Amanah dengan Janjinya

Sementara itu, pihak BMKG juga memperkirakan adanya gempa susulan yang akan terjadi Majene.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman AA, Kepala BMKG Dwikorita Karnawai mengatakan gempa susulan diprediksi lebih mencapai kekuatan sebelumnya yakni M 6,2 atau lebih tinggi.

Dwikorita juga memberi peringatakan kepada masyarakat bahwa gempa susulan tersebut berpotensi tsunami.

Hal itu bisa terjadi karena pusat gempa berada di pantai dan memungkinkan untuk terjadinya longsor bawah laut.

Pihak BMKG pun mengimbau agar masyarakat menghindari bangunan yang rentan roboh dan menjauhi pantai jika terjadi guncangan, tanpa menunggu peringatan dini tsunami.

“Karena kejadian tsunaminya bisa sangat cepat,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers virtual.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa yang mengguncang Majene dan sekitarnya masuk dalam kategori gempa dangkat akibat aktivitas patahan lokal.

“Hasil analisis kami patahan tersebut merupakan mekanisme pergerakan naik,” katanya.

Sementara itu, para pengungsi disebut tengah membutuhkan beberapa barang mendesak, di antaranya semvaku, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/excavator, alat komunikasi, makanan pokok/siap saji, masker, obat-obatan dan vitamin.

Kementerian Sosial (Kemensos) RI bahkan telah menyiapkan kebutuhan dasar dan pokok bagi korban terdampak.

“Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju dan dikirm dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan,” tulis keterangan Kemensos seperti dikuip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter pada Jumat, 15 Januari 2021.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini juga telah memerintahkan jajarannya untuk segera menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari wilayah sekitarnya, dan Tim Layanan Dukungan Psikosisal (LDP).

“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat," ujar Risma

Baca Juga: Alasan Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Langsung Donor Darah, PMI Beri Penjelasan

"Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya,” katanya.***(Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler