MALANG TERKINI - Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai kepada masyarakat Indonesia pada Januari 2021.
Pemerintah memberikan bansos kepada masyarakat sejak 2020 bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, akan ada mekanisme laporan yang lebih detail dan telah diperbarui dalam proses penyaluran bansos.
Diketahui, tahun ini pemerintah menganggarkan program perlindungan sosial sebesar Rp110 triliun masuk APBN 2021.
Baca Juga: Cara Cek BST dari Kemensos Rp300 Ribu Pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Dengan rincian, Program Keluarga Harapan (PKH) Rp28,7 triliun, Kartu Sembako Rp45,1 triliun, BLT Dana Desa Rp14,4 triliun, Kartu Prakerja Rp10 triliun dan subsidi listrik selama 6 bulan sebesar Rp3,78 triliun.
Seperti MalangTerkini.com kutip dari Fix Indonesia dalam artikel "Bansos 2021 Sudah Resmi Disalurkan, Mensos Risma Tegaskan Hal Ini"
Risma menegaskan, uang bantuan yang diberikan harus dimanfaatkan dengan baik dan tidak dibelanjakan hal lain.
"Disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa tidak ada lagi uang bansos yang dibelikan untuk rokok," ucap Risma.
Mensos Risma juga mengatakan pihaknya akan membuat alat untuk memantau uang bansos yang telah diberikan.
Baca Juga: Cek Syarat dan Rincian Besaran BLT Bagi Pelajar, Sudah Cair!
"Kami akan pantau terus, karena insya Allah bulan Februari, kami akan menyiapkan alat, supaya tahu uang bantuan itu dibelanjakan untuk apa saja," ujarnya.
Uang bansos hanya boleh dibelikan barang-barang berikut ini:
1. Keperluan sekolah (buku, seragam, dan alat tulis)
2. Bahan-bahan pokok (lauk pauk, buah-buahan, sayuran-sayuran)
3. Berobat dan pemeriksaan kesehatan
4. Belanja kebutuhan kesehatan (susu, masker, vitamin, dsb)
5. Tambahan modal usaha
6. Ditabung
Baca Juga: Cara dan Syarat Dapatkan Bansos Rp750 Ribu untuk Ibu Hamil hingga Anak Usia Dini, Cek Disini
Sementara itu, Kemensos mengingatkan agar uang bansos tidak dipakai untuk membeli rokok, minuman keras, maupun obat-obatan terlarang (narkoba) dan dibelikan barang-barang yang bukan kebutuhan pokok.***(Firdam Rachmawati/Fix Indonesia)