Pencairan Bansos 2021 Disalurkan Lewat PT Pos, Risma Minta Surat Pernyataan dan Bukti Foto

16 Januari 2021, 05:05 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini /ANTARAFOTO/Yudhi Mahatma

MALANG TERKINI - Kementerian Sosial (Kemensos) diketahui telah dan akan menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) pada 2021 ini.

Kemensos akan bekerja sama dengan PT Pos dalam penyaluran bansos tunai ini. Bantuan ini diberikan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Metode penyaluran terkoordinasi lewat PT. Pos Indonesia pun diapresiasi oleh warga penerima manfaat bansos.

Baca Juga: Bansos 2021 Resmi Cair Januari, Mensos Risma Tegas Katakan Begini

Sementara  PT Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan negara yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik dan transaksi keuangan.

Nantinya, PT Pos akan membuat suatu sistem, sistem untuk menyampaikan bansos ini kepada mereka yang menerima.

Sebagaimana MalangTerkini.com kutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Bansos Disalurkan Melalui PT Pos, Mensos Risma Minta Penerima Bantuan Difoto"

Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau Risma menginstruksikan kepada penyalur bantuan dalam hal ini PT Pos untuk meningkatkan prosedur.

“Saya minta PT Pos untuk melengkapi penerima bantuan dengan foto. Atau kalau diwakili, selain harus menyertakan surat pernyataan juga harus difoto,” kata Risma dalam keterangannya saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI, yang juga diikuti secara virtual.

Mensos menyampaikan identifikasi terkait menjadi tantangan dalam penyaluran bantuan. Salah satunya diketahui, terdapat data yang tidak lengkap yang menyebabkan bansos tidak tersalur.

“Kemudian juga data tidak clear sehingga KKS tidak tersalur, belum semua pemerintah daerah aktif melakukan verifikasi dan validasi data,” katanya.

Terkait tantangan tersebut, Risma menempuh sejumlah langkah, di antaranya, meminta pemerintah daerah untuk memeriksa DTKS existing dan melakukan pembaharuan data.

Berikutnya, agar NIK DTKS penerima Kartu Sembako dan BST yang tidak valid, dikembalikan kepada Pemerintah Daerah untuk dilakukan koreksi dan matching dengan Dukcapil.

Baca Juga: Cara Cek BST dari Kemensos Rp300 Ribu Pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Lalu KPM graduasi PKH alamiah diputuskan tetap menerima bantuan Kartu Sembako, sementara KPM PKH graduasi mandiri tidak lagi mendapatkan Kartu Sembako.

“Kami juga meminta agar ada review kriteria dan parameter kemiskinan Bersama Perguruan Tinggi. Khusus untuk kelompok rentan (gelandangan, pengemis, pemulung, KAT) yang tidak memiliki NIK/KTP dilakukan kerja sama dengan Dukcapil untuk perekaman data,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos memaparkan anggaran Kemensos TA 2020 sebesar Rp134.171.839.274.000 dan mencatatkan realisasi sebesar Rp130.300.865.759.231 (97.11 persen).

Dengan anggaran sebesar itu, realisasi per pos belanja tercatat untuk belanja pegawai sebesar 88,52 persen, pos belanja barang 97,99 persen, pos belanja modal sebesar 98,46 persen, dan pos belanja bansos sebesar 97,11 persen.

Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan, akan meningkatkan kualitas serapan anggaran pada tahun-tahun ke depan.

Baca Juga: Cara dan Syarat Dapatkan Bansos Rp750 Ribu untuk Ibu Hamil hingga Anak Usia Dini, Cek Disini

“Ke depan akan ditekankan pada kualitas penyerapan. Terutama untuk memastikan bantuan bisa memperkuat kemandirian ekonomi penerima manfaat. Juga ke depan Kemensos akan memperkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” kata mantan Wali Kota Surabaya itu.***(Amir Faisol/Pikiran Rakyat)

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler