Tentang Rencana Impor 1 Juta Ton Beras, Fadli Zon: Kebijakan Nirsimpati dan Merusak Petani

11 Maret 2021, 09:55 WIB
Ilustrasi Petani /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI – Fadli Zon selaku Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) menilai rencana pemerintah untuk impor beras 1 juta ton bisa merusak petani.

Hal tersebut disampaikan oleh Fadli zon melalu akun Twitternya @fadlizon, Rabu 10 Maret 2021.

Rencana impor beras 1 juta ton yg beberapa waktu lalu disampaikan Menteri Perdagangan  Muhammad Lutfi merupakan kebijakan nirsimpati dan merusak petani,” tulis Fadli.

Fadli menjelaskan bahwa kebijaka tersebut bisa mempengaruhi harga gabah di pasar meskipun belum jelas kapan pelaksaan dari kebijakan tersebut.

Baca Juga: Soal Rencana Impor 1 Juta Ton Beras, Fadli Zon: HKTI Secara Tegas Menolak

Padahal tanpa ada rencana impor saja, setiap panen raya harga gabah di tingkat petani hampir selalu turun, dibawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Pengumuman rencana impor beras akan memberikan efek semakin menekan harga gabah petani,” tuturnya.

Politisi asal Partai Gerindra tersebut menjelaskan jika Maret dan April adalah puncak panen raya para petani.

Pada Maret-April 2021 kita akan memasuki puncak panen raya musim tanam Okmar (Oktober-Maret). Menurut BPS, potensi GKG Januari-April 2021 mencapai 25,37 juta ton atau setara 14,54 juta ton beras, naik 3 juta ton dibanding periode yg sama pada 2020,” jelas Fadli.

Ia menyatakan jika HKTI secara tegas menolak rencana pemerintah untuk impor 1 juta beras tersebut.

“HKTI secara tegas menolak kebijakan Pemerintah untuk impor 1 juta ton beras yg merusak kehidupan petani yg tidak didasari data akurat serta tidak melibatkan stakeholder pertanian Indonesia,” tulis Fadli.

Baca Juga: Sindir Wacana Presiden 3 Periode, Fadli Zon: Sekalian Saja Seumur Hidup

Fadli menegaskan jika HKTI meminta pemerintah untuk mencabuk kebijakan impor beras tersebut.

“HKTI meminta kepada Pemerintah untuk menempatkan petani dan pertanian Indonesia sebagai basis kedaulatan dan kemakmuran bangsa, bukan sekadar komoditas dagang,” lanjut Fadli.

Politisi Partai Gerinra tersebut mengatakan jika pemerintah sebaiknya melibatkan organisasi petani untuk merumuskan kebijakan-kebijakan pangan.

“HKTI juga meminta kepada Pemerintah untuk terbuka dan melibatkan secara aktif organisasi petani serta pemangku kepentingan pertanian Indonesia dalam perumusan kebijakan pangan nasional,” tegas Fadli.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan alasa pemerintah membuat rencana impor beras tersebut.

Baca Juga: Giliran Fadli Zon Dapat Kritik Tajam dari Temannya, Peter F. Gontha: Percuma punya IQ 130

"Beras hasilnya tahun ini akan baik, tapi biar bagaimana pun pemerintah mesti punya cadangan atau yang disebut iron stock," kataya, di Jakarta, Jumat 5 Maret 2021.

Ia juga mengatakan jika beras impor tersebut tidak langsung dijual begitu saja. Menurutnya, akan ada keputusan bersama kapan iron stock itu dikeluarkan.

"Jadi tidak di jual serta-merta ketika panen,” jelasnya.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler