Soal Rencana Dibukanya Sekolah, Fadli Zon: Segeralah Umumkan untuk Ditunda

20 Juni 2021, 12:53 WIB
Politisi Partai Gerindra dan anggota DPR RI, Fadli Zon minta pemerinta tunda rencana sekolah tatap muka /Twitter/@fadlizon./

MALANG TERKINI – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan rencana Kementrian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  untuk membuka sekolah pada tahun ajaran 2021/2022.

Fadli Zon menyoroti rencana tersebut di tengah meningkatkan kasus Covid-19 belakangan ini.

Kasus Covid-19 meroket, apa Kemendikbud masih mau lakukan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli ini,” tulis Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon, Minggu 20 Juni 2021.

Baca Juga: Soroti Sekolah Tatap Muka Dibuka Bulan Juli 2021, Fadli Zon: Sangat Berbahaya

Ia menyarankan agar pemerintah menunda rencana PTM tersebut.

“Segeralah umumkan untuk ditunda,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada awal Juni lalu menjelaskan jika PTM secara terbatas tidak sama dengan sekolah tatap muka sebagaimana dalam situasi normal.

“Apa yang Bapak Presiden sampaikan pada Senin (7 Juni 2021) lalu benar bahwa pembelajaran yang kita upayakan bersama adalah tatap muka terbatas. Sekali lagi terbatas,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 9 Juni 2021, sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: SKB 4 Menteri: Sekolah Mulai Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Begini Syaratnya

Ia lantas merinci bagimana PTM secara terbatas itu nantinya akan dilaksanakan.

“Contohnya seperti yg disampaikan oleh Bapak Presiden. Sekolah yang sudah atau dalam proses melakukan PTM terbatas dengan durasi belajar dan jumlah murid berbeda tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan dan di bawah batas maksimal yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19,” tambah dia.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri menegaskan jika pemerintah akan menutup proses PTM secara terbatas jika ditemukan kasus Covid-19.

“Jika saat PTM berlangsung, kemudian ada klaster penularan COVID-19 di sekolah itu, maka langkah yang diambil adalah menghentikan PTM terbatas," katanya, Selasa 8 Juni 2021, sebagaimana dikutip dari Antara.

Selanjutnya, Langkah yang diambil adalah melakukan penelusuran terkait kasus tersebut. Akan dilakukan test kepada pihak-pihak yang melakukan kontak dengan yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Sarankan Sekolah di Daerah Ini Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

"Juga dilakukan tracing, siapa yang melakukan kontak erat dan jika terbukti positif COVID-19 maka diberikan treatment," ujar dia.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA Twitter Fadli Zon

Tags

Terkini

Terpopuler