Jelang Hari Kemerdekaan, Situs Ndalem Pojok Soekarno Gelar Ritual Usir Pagebluk

9 Agustus 2021, 16:08 WIB
Situs Ndalem Pojok Soekarno Gelar Ritual Usir Pagebluk /Dokumen pribadi Ketua Situs Ndalem Pojok Soekarno/

 

MALANG TERKINI – Menjelang Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, rumah masa kecil Ir Soekarno di Kediri, Situs Ndalem Pojok Wates menggelar ritual mengusir pagebluk.

Pagebluk merupakan wabah besar atau pandemi yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang waktu berakhirnya tidak bisa diprediksi.

Menurut Ketua Pengelola Situs Ndalem Pojok Soekarno Kushartono, gagasan tentang ritual ini dalam rangka memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk segera mengangkat pandemi Covid-19 dari muka bumi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Filosofi Logo ‘Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh’ Hingga Pedoman Peringatan HUT RI Ke-76

“Kita bangga menjadi bangsa Indonesia yang mempunyai banyak tinggalan leluhur, termasuk ya cara menghadapi pagebkuk corona,” terang Kushartono kepada Malang Terkini, Senin, 9 Agustus 2021.

Namun menurutnya, selain berusaha secara batin berdoa kepada Tuhan, juga tetap harus berusaha secara fisik.

“Kita harus tetap berusaha, baik secara lahir maupun batin. Kita tetap menjaga warisan leluhur dan taat protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,” tandas Kushartono.

Ritual usir pagebluk tersebut digelar bersama lintas masyarakat Kediri berisi doa lintas iman, rapalan mantra, serah puasaka, sesaji, aji-aji, ramuan, tembang, dan tari-tarian.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sampai saat ini belum selesai. Hal inilah yang mendorong para tokoh lintas agama dan budaya menggelar ritual ini.

Ritual usir pagebluk ini dipercayai sebagai warisan budaya nenek moyang dalam rangka berdoa menurut berbagai agama dan kepercayaan.

Baca Juga: Tradisi Unik Tahun Baru Islam 2021, 4 Daerah Ini Punya Cara Unik Merayakannya

Ternyata, ritual usir pagebluk ini tak hanya dilakukan di Situs Ndalem Pojok Soekarno Kediri, tapi juga digelar di berbagai wilayah.

Tradisi ritual usir pagebluk Covid-19 juga digelar oleh masyarakat

Purwodadi, Gunung Kidul dengan cara membakar kayu di depan rumah mereka masing-masing. Hal itu diyakini masyarakat dapat menolak penyakit yang akan datang ke rumah-rumah mereka.

“Sebagai upaya tolak balak untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita semua terhindar dari wabah penyakit,” ungkap Kades Purwodadi Sagianto seperti dikutip Malang Terkini dari website Purwodadi Tepus Desa, 9 Agustus 2021.

Ritual yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi. Suku asli Banyuwangi, Osing dalam rangka mengusir pagebluk Covid-19.

Baca Juga: Tradisi Irigasi Subak Bali Diakui Unesco, Ini Alasannya

Mereka menyebutnya dengan istilah ritual Peldukuan, yang dipercaya masyarakat sebagai tradisi leluhur untuk menolak balak dan mala petaka.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler