Tak Disangka, Oleh-oleh Investasi Ratusan Triliun Diusung Jokowi dari UEA ke Indonesia!

7 November 2021, 21:34 WIB
Jokowi hadiri pertemuan dengan para pengusaha dan investor dari Persatuan Emirat Arab, di Dubai /Instagram/Jokowi

MALANG TERKINI – Pemerintah Indonesia telah mendapatkan komitmen investasi senilai US$32,7 miliar atau setara dengan Rp468 triliun dari bisnis Uni Emirat Arab (UEA) di berbagai sektor, seperti manufaktur dan distribusi vaksin.

Investasi diumumkan pada Kamis, 4 November 2021 lalu, tepat pada saat Presiden Jokowi datang mengunjungi UEA untuk mempererat hubungan yang telah ia jalin dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan 19 kesepakatan komitmen investasi tersebut melibatkan kerja sama antara Otoritas Investasi Indonesia dan perusahaan logistik multinasional yang berbasis di Dubai, DP World.

Baca Juga: Nama Sirkuit Mandalika Resmi Diganti Menjadi 'Pertamina Mandalika International Street Circuit'

Raksasa minyak milik Negara, Pertamina diperkirakan akan menandatangani kesepakatan panel surya terapung dengan perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, Masdar.

Perusahaan Artificial Intelligence Abu Dhabi, G42 juga diharapkan untuk berinvestasi dalam smart city initiative, telekomunikasi, dan laboratorium genomik. G42 juga mengunjungi Indonesia pada bulan September untuk bertemu dengan mitranya.

Indonesia dan UEA juga sepakat untuk mempercepat pembicaraan mengenai perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Cepa).

Setelah beberapa babak negosiasi yang dimulai pada bulan September, Jokowi mengharapkan kesepakatan itu akan diselesaikan pada awal Maret tahun depan.

Baca Juga: Cara Agar  Tiktok Masuk FYP, Lakukan 7 Langkah Berikut Agar Konten Menjadi Viral  

Negosiasi Cepa adalah bagian dari upaya agresif UEA untuk membuka pasar di negara-negara berkembang pesat seperti Korea Selatan, Kenya, Ethiopia, dan Turki.

Dengan perjalanan internasional yang akan pulih, kedua negara sepakat untuk saling mengakui sertifikat vaksin Covid-19 mereka. Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat pengaturan koridor perjalanan yang telah ada sejak Juli tahun lalu.

Dalam jumpa pers online Kamis lalu, Retno Marsudi mengatakan bahwa akan ada sepuluh kesepakatan untuk perjanjian government-to-government. Kesepakatan itu antara lain promosi investasi, perpajakan, kerja sama bank sentral, pariwisata, dan pengelolaan hutan bakau.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film The Medium, Mulai dari Rumor Kisah Nyata Hingga Masuk Nominasi Oscar 2022

Dilansir dari The Straits Times pada Minggu, 7 November 2021, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor barang Indonesia ke UEA menyumbang kurang dari 1 persen dari total ekspor pada bulan September.

Kemudian, menurut data Kementerian Investasi, UEA juga menyumbang sebagian kecil, dengan realisasi hanya US$5,8 juta atau Rp83 miliar dari total investasi asing langsung pada kuartal ketiga 2021.

Fithra Faisal, seorang ekonom di Universitas Indonesia, mengatakan pangsa kecil UEA dalam ekspor dan investasi langsung Indonesia menjadikan negara itu pasar non-tradisional yang potensial untuk dimanfaatkan, terutama karena kedua negara ini memiliki penduduk mayoritas Muslim.

Baca Juga: 10 Fakta Baru Terungkap di JIRISAN Episode 4, Dalang di Balik Kecelakaan di Gunung Jiri mulai Terkuak

Kesepakatan bisnis menjadi daya tarik tersendiri bagi Jokowi. Setelah menghadiri KTT G20 di Italia dan konferensi perubahan iklim COP26 PBB di Skotlandia awal pekan ini, ia mengunjungi negara yang menyambut baik agenda perdagangan dan investasinya.

Setibanya di Abu Dhabi, Presiden bertemu dengan Pangeran dan mengundangnya untuk menjadi tamu kehormatan pada KTT G-20 di Bali tahun depan.

Pangeran Sheikh Mohammed, pada gilirannya, menamai sebuah jalan dengan nama Joko Widodo, yang membalas dengan menamai ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dengan nama Pangeran.

Baca Juga: Surat Terbuka Pegiat HAM: Presiden Jokowi Punya Kewajiban Moral untuk Lindungi Warga Sipil Papua

Kedua pemimpin juga membahas proyek ambisius Jokowi untuk membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur yang mana Pangeran akan memimpin komite yang mengawasi pembangunan kota baru ini.

Retno Marsudi pun berkomentar bahwa Jokowi dan Pangeran sepakat untuk menindaklanjuti hal tersebut secara intensif di tingkat teknis.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler