Update! Total 21 Korban Perkosaan Santriwati di Bandung dalam penanganan P2TP2A

10 Desember 2021, 06:49 WIB
Ilustrasi. Korban oerkosaan santruwati berjumlah 21 orang mrndapatkan pendampingan trauma healing.  /Pixabay/PublicDomainPictures

MALANG TERKINI – Total ada 21 korban perkosaan santriwati di Bandung.

21 korban perkosaan santriwati ini tidak semuanya tinggal di Garut tapi ada yang dari luar daerah.

Dari total 21 korban perkosaan santriwati ini semuanya sedang dalam penanganan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud Cair Lagi, Catat Ketentuan dan Cara Ceknya

Seperti dilansir Malang Terkini dari Antara, 10 Desember 2021, P2TP2A Kabupaten Garut sudah melakukan pendampingan terhadap 11 santriwati warga Garut korban rudapaksa oknum guru pesantren di Kota Bandung, Jawa Barat.

Trauma healing ini dilakukan agar tidak mengalami trauma berkepanjangan dan tetap memiliki semangat hidup.

"Mereka sudah dalam pendampingan kami, sekarang mereka sudah dengan orang tuanya," ucap Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Diah Kurniasari saat jumpa pers di Garut.

Baca Juga: Temukan Setangkai Mawar Merah Merona Pasca Erupsi Semeru, Khofifah Tulis Satu Bait doa dan Harapan.

Diah menjelaskan bahwa korban pemerkosaan santriwati ini tidak hanya terjadi pada warga Garut saja.

Ada korban-korban lain di luar Garut hingga total dilaporkan ada 21 orang dengan kondisi hamil dan melahirkan.

Dari Garut yang sudah melahirkan ada 8 orang dan semuanya tinggal bersama orang tuanya, mereka mendapat pendampingan tim P2TP2A Garut.

"Kami sudah beberapa kali datang melakukan pendampingan, apabila ada yang tidak sanggup mengurusnya kami coba menawarkan untuk dirawat oleh kami," kata Dian.

Baca Juga: Kita Buat Kalimat untuk Kata-kata yang Berhasil Kamu Dapatkan, Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD MI Halaman 33

Dian menjelaskan bahwa kasus tersebut terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke polisi, baru kemudian pelaku diadili.

"Hingga saat ini, upaya pendampingan masih terus berjalan berupa pendampingan korban dalam menghadapi persidangan," jelas Dian.

Dalam penjelasannya, Dian menyampaikan bahwa selain pendampingan hukum dan kesehatannya, P2TP2A juga membantu korban yang masih usia sekolah harus kembali melanjutkan sekolah atau kuliah.

Agar masa depan mereka tidak rusak karena peristiwa ini.

Baca Juga: Jadwal Tayang, Sinopsis, dan Daftar Pemain Film 'Mencuri Raden Saleh'

"Meski para korban telah kembali ke rumahnya masing-masing dan tinggal bersama orang tuanya, pemantauan para korban terus dilalukan lewat komunikasi dengan orang tua korban dan korban," pungkas Diah.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam instagram pribadinya, 9 Desember 2021 menyebutkan bahwa pelaku sudah ditangkap dan diproses hukum sedangkan sekolahnya sudah ditutup.

Ridwan Kamil mengecam tindakan asusila ini berharappengadilan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya pada pelaku.

'Semoga pengadilan menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini, " ucap Ridwan Kamil dalam instagramnya.

Disebutkan Ridwan Kamil dalam instagramnya bahwa anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah diurus oleh tim DP3AKB provinsi Jawa Barat .

Para korban mendapatkan trauma healing dan disiapkan pola pendidikanbaru sesuai hak tumbuh kembangnya.

Ridwan Kamil meminta agar forum institusi pendidikan/forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran.

Diminta pula agar aparat setempat selalu tanggap terutama di tingkat desa/kelurahan agar selalu memantau setiap kegiatan publik yang berada di wilayah kewenangannya.

Himbauan juga disampaikan kepada para orang tua, agar rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Instagram @ridwankamil Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler