Mengenal Fenomena Klitih di Jogja, Jumlah Korban Serta Penanganannya yang Dinilai Lamban

2 Januari 2022, 07:55 WIB
ILUSTRASI - arti klitih yang sudah meresahkan masyarakat /PIXABAY/Cesar Augusto Ramirez Vallejo

MALANG TERKINI - Klitih masih menjadi topik yang banyak dibahas khususnya pada platform Twitter.

Fenomena klitih di Jogja belum mereda. Korban-korban terus berjatuhan. Klitih menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.

Sebelumnya, hastag Jogja Darurat Klitih sempat menjadi trending topik di Twitter. Banyak masyarakat yang kemudian ngeri dan takut untuk berkunjung ke Jogja.

Baca Juga: Mengenal Arti Kata Klitih, Fenomena Sosial yang Marak Terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya

Tapi mungkin masih banyak yang belum tahu tentang apa itu klitih. Dilansir Malang Terkini dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai klitih.

Dalam Bahasa Jawa, klitih merupakan istilah yang merujuk pada kegiatan seseorang keluar rumah di malam hari tanpa tujuan yang jelas atau cari angin.

Namun pada saat ini, makna klitih telah bergeser menjadi perilaku remaja yang identik dengan kekerasan di jalan pada malam hari.

Klitih mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Dulu klitih seringkali dilakukan oleh geng-geng atau kelompok tertentu untuk memprovokasi kelompok lainnya.

Kegiatan semacam itu bertujuan menunjukkan eksistensi dan menunjukkan kekuatan sebuah kelompok untuk menakut-nakuti orang lain.

Namun saat ini, klitih berubah dari yang mulanya memiliki target yang jelas, saat ini terkesan acak dan bisa mengancam siapa saja. Dan pelaku klitih tidak segan melukai korbannya dengan sajam.

Klitih berbeda dengan begal, pelaku klitih akan puas setelah melihat korbannya jatuh dan tak berdaya tanpa harus merampas barang milik korbannya.

Baca Juga: Daftar Hari Libur Nasional 2022: Sepanjang Tahun Ada 16 Hari Libur Nasional dan Tanggal Merah

 

Beberapa faktor yang mendasari perilaku klitih adalah karena adanya masalah dalam hubungan keluarga, interaksi dengan lingkungan kelompok, serta karakter individu.

Maka bisa disimpulkan bahwa gengsi dan kebanggaan kemungkinan punya andil besar perilaku klitih. Seorang pelaku menganggap klitih adalah satu-satunya kemampuan yang bisa ia banggakan untuk diri sendiri maupun dalam lingkungan kelompoknya.

Klitih saat ini sedang meneror kota Jogja, dengan total 58 jumlah korban klitih selama 2021. Ini merupakan yang terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.

Masyarakat Jogja dan sekitarnya mengaku semakin takut keluar malam, karena maraknya kasus klitih ini.

Baca Juga: Apa itu Klitih? Korban Bertambah, Terbaru dari Sleman Hingga Meresahkan Masyarakat

Warganet juga berkomentar bahwa penanganan kasus klitih ini sangat lamban. Berikut beberapa unggahan komentar warganet tentang klitih yang diunggah di twitter, dengan menandai akun Polda Jogja agar segera cepat ditindak.

"Klau kepolisian tetap gak ada bikin tim apa² buat beresin ini, ya kasih ultimatum apa gitu biar lbih responsif," cuit akun @abdhy_sejiwa

"Mosok ya nunggu rakyatnya yg gerak lho ya," tulis akun @ojetisme

"Buset masalah ginian lama bgt dah. Siskaeee gercep," tulis akun @ardiansyhptraa.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler