Yenny Wahid Tawarkan Solusi untuk Atasi Harga Minyak Goreng yang Melambung

3 April 2022, 15:11 WIB
Putri Presiden RI ke-4, Yenny Wahid buka suara mengenai masalah harga minyak goreng di tanah air. /Instagram @yennywahid/


MALANG TERKINI – Yenny Wahid menawarkan solusi untuk mengatasi tingginya harga minyak goreng di pasaran.

Putri Gus Dur, Yenny Wahid angkat suara dalam polemik harga minyak goreng yang terus melambung di pasaran dunia internasional dan berdampak langsung di dalam negeri.

Yenny Wahid menawarkan beberapa solusi untuk dapat mengatasi lonjakan harga minyak goreng ini apalagi sebentar lagi menghadapi hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng akan Disalurkan Mulai April 2022, Ini Cara Mendapatkannya

Tentunya saat itu harga minyak goreng akan terus merangkak naik dan hal ini harus dilakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.

Melalui saluran YouTube Awadah Channel, 23 Maret 2022 Yenny Wahid menjelaskan bahwa latar belakang harga minyak goreng di dalam negeri yang melambung ini tidak terhindarkan terkait pula dengan perang antara Rusia dan Ukraina.

Kedua negara tersebut menurut Yenny Wahid sama-sama merupakan negara penghasil minyak goreng biji bunga matahari terbesar di dunia.

Oleh karena peperangan itu, otomatis produksi minyak goreng berkurang sehingga negara-negara konsumen yang biasa mengkonsumsi minyak goreng biji bunga matahari beralih ke minyak goreng kelapa sawit.

Sehingga secara otomatis pula permintaan minyak goreng kelapa sawit di dunia melonjak tajam, hal ini yang digunakan oleh para pengusaha minyak kelapa sawit untuk menjual minyaknya ke luar negeri.

Baca Juga: Willie Salim Wujudkan Salah Satu Cita-Citanya Berenang di Kolam Renang dari Boba

Oleh karena itu menurut Yenny Wahid harus ada peran dari 3 pihak yang sangat pokok untuk mengatasi tingginya harga minyak goreng dunia.

Putri presiden ke-4 RI ini menjelaskan bahwa pihak yang dimaksud adalah pihak pemerintah, pihak pengusaha minyak goreng kelapa sawit, dan pihak warga masyarakat.

Dari pihak pemerintah, Yenny Wahid minta agar pemerintah turun tangan dengan melakukan koreksi harga minyak goreng kemasan dan tidak hanya diserahkan pada mekanisme pasar.

Sebab pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri konsumsi minyak goreng rumah tangga semakin meningkat sehingga harganya akan semakin tak terjangkau oleh masyarakat.

Pemerintah harus turun tangan dan menindak tegas semua kegiatan yang menyimpang dari aturan yang ada berkaitan dengan pasokan dan harga minyak goreng kelapa sawit.

Baca Juga: 4 Tips Melatih Anak untuk Bisa Berpuasa di Bulan Suci Ramadan, Orang Tua Harus Tahu!

Sedangkan peran pengusaha saat ini dirasakan Yenny Wahid adalah waktunya untuk mau bersolidaritas meringankan beban sesama warga bangsa.

Karena pada tahun 2018 pengusaha sudah pernah diselamatkan oleh pemerintah dimana regulasi dan juga dana masyarakat pernah melakukan pembelaan terhadap industri CPO (Crude Palm Oil).

Maka menurut Yenny Wahid sekarang saatnya industri CPO yang melakukan pembelaan terhadap rakyat.

Salah satu hal yang bisa menjadi solusi dijabarkan oleh Yenny Wahid adalah dengan mengubah hitungan DMO menjadi expected cost.

“Mungkin DMO (Domestic Market Obligation) bisa dihitung menjadi expected cost (cost yang diharapkan akan terjadi), yang berkaitan dengan stabilitas sosial dan politik, karena kalau ada keresahan dan kerusuhan, costnya menjadi unexpected dan biayanya menjadi berkali-kali lipat,” kata Yenny Wahid.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Cair Bulan April 2022 dari Pemerintah Sebesar Rp300.000

Dan ketiga adalah peran warga masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam membantu keluar dari permasalahan minyak goreng tersebut.

Yaitu dengan cara untuk sedikit mengubah gaya hidup yang semula sebagian besar masakan dengan digoreng, sedikit digeser dengan direbus dan dikukus.

Sehingga ketersediaan minyak goreng bisa lebih diperuntukkan bagi industri kecil seperti para penjual gorengan, penjual kerupuk, ataupun para penjual makanan yang membutuhkan minyak agar ekonomi tetap berjalan.

Yenny Wahid yakin apabila ada solidaritas antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk sama-sama berpikir solusinya maka permasalahan minyak goreng dapat teratasi.

Itulah solusi yang ditawarkan oleh Yenny Wahid dalam menghadapi permasalahan harga minyak goreng yang terus melambung.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler