Presiden Jokowi Pastikan Pemilu Digelar pada 2024, Lantas Demo 11 April Buat Apa? Ini 3 Tuntutan Utama

11 April 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi: Para mahasiswa suarakan aspirasi mereka pada demo 11 April bersama BEM Seluruh Indonesia /Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

MALANG TERKINI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pikada) akan dilaksanakan serempak pada tahun 2024.

Mengingat isu Pemilu dan Pilkada menjadi salah satu tuntutan yang akan diusung pada demo 11 April yang digelar oleh BEM Seluruh Indonesia (SI).

Tapi, BEM SI tak hanya sekadar menuntut hal itu. Setidaknya ada tiga tuntutan lain yang diusung pada demo 11 April yang ditujukan kepada para wakil rakyat.

Baca Juga: Polisi akan Bubarkan Demo 11 April Jika Tak Memiliki Izin, Ini Tanggapan Refly Harun

Dilansir Malang Terkini dari YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menegaskan bahwa Pemilu dan Pilkada akan tetap digelar pada 14 Februari 2024.

“Saya minta disampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak sudah ditetapkan, saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa Pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024,” ujar Jokowi pada rapat persiapan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.

Jokowi juga berharap masyarakat tak lagi beranggapan bahwa pemerintah tengah berupaya melakukan penundaan Pemilu atau apapun yang berkaitan dengan isu tiga periode.

Baca Juga: Kepolisian Berjanji Akan Humanis pada Pendemo Hari Ini 11 April 2022

Kembali lagi ke demo 11 April, setelah satu tuntutan mereka dipenuhi oleh Jokowi terkait Pemilu tetap berjalan sesuai aturan yang ada, tersisa setidaknya tiga tuntutan lain.

Tiga tuntutan tersebut antara lain: (1) Menuntut dan mendesak kepada para wakil rakyat untuk mendengarkan dan menyampaikan aspirasi dari masyarakat, tak hanya dari partai; (2) Rakyat inginkan para wakil rakyat untuk menjemput aspirasi mereka sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan di berbagai daerah mulai tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022; (3) Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada Presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Ketiga hal ini menjadi tuntutan penting dalam demo 11 April yang digelar oleh BEM Seluruh Indonesia (SI) di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Maulana Kasetra dari Instagram hingga Pekerjaan, Pacar Enzy Storia?

Mengingat akan banyak para mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memerintahkan para kepolisian untuk mengawal aksi damai para mahasiswa tersebut dengan pendekatan yang humanis.

“Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi,” ujar Kapolri seperti yang dikutip Malang Terkini dari Antaranews.

Polri berpegang teguh pada UUD 1945 maupun undang-undang lain yang mengatur soal kebebasan berpendapat dan berekspresi. Di sisi lain, hal itu merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga akan diberikan perlindingan secara universal.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo: Pemilu dan Pilkada Serentak di 2024

Aksi ini cukup membuat heboh dan menarik banyak perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih bagi para mahasiswa lain yang tidak bisa berangkat ke Jakarta untuk ikut bersuara dengan rekan-rekannya.

Di Twitter sendiri, tagar #AksiNsional114 dan BEM SI menjadi yang paling banyak dibicarakan sampai siang hari ini (11 April 2022).

Setidaknya ada 16 ribu lebih twit yang menggunakan #AksiNasional114. Tak hanya itu, terdapat 28 ribu lebih twit yang berisikan kata BEM SI dan membicarakan tentang aksi demo 11 April tersebut. ***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler