Wacana Beli Pertalite Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina, Ahli IT Ingatkan Soal Resiko-resikonya

13 Juni 2022, 14:04 WIB
ilustrasi: Beli BBM harus mengggunakan aplikasi MyPertamina /ARI BOWO SUCIPTO

MALANG TERKINI - Dosen Telkom University yang sekaligus ahli teknologi informasi, Dody Qori Utama merespon wacana aturan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi seperti Pertalite.

Belakangan muncul wacana yang menyebutkan jika pemerintah dan Pertamina tengah merumuskan pembelian BBM bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

Kabarnya, nantinya pembeli BBM bersubsidi akan diintegrasikan dengan aplikasi MyPertamina.

Baca Juga: Tanggapi Keluhan Masyarakat Akibat Pertalite Langka di Sejumlah SPBU, Pemerintah Akan Jamin Ketersediaan BBM

Dody Qori Utama memberikan peringatan kepada pemerintah dan Pertamina sebelum benar-benar memberlakukan aturan tersebut.

 

Salah satu yang menjadi perhatian Dory adalah soal data kependudukan dan kendaraan yang perlu dirapikan agar tidak terjadi penyalahgunaan data.

Menurut Dody, data kependudukan dan kendaraan di Indonesia belum rapi. Contohnya, masih ada pemilik kendaraan yang belum melakukan proses balik nama atau pengalihan nama kepemilikan kendaraan.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Didukung untuk Berduet di Pilpres 2024, DPW SI Jabar: Pasti Menang

Kondisi itu memungkinkan seseorang menggunakan akun aplikasi My Pertamina milik orang lain agar bisa membeli Pertalite. Akhirnya, Pertalite tetap bisa dibeli oleh orang yang tidak berhak.

Selain data, aplikasi My Pertamina juga perlu disiapkan dengan baik agar pada saat banyak orang mengunduh dan menggunakan, aplikasi tersebut beroperasi dengan baik.

Saat ini, berdasarkan pengalaman Dody, aplikasi My Pertamina kerap error. Tidak beroperasinya aplikasi My Pertamina dengan baik bisa mengakibatkan kondisi tak kondusif di pom bensin.

"Antrean Pertalite di pom bensin kan biasanya panjang, apabila aplikasi error, maka saya khawatir antrean akan semakin panjang dan terjadi keributan antara sopir dan pegawai pom bensin," ucap Dody pada Minggu, 12 Juni 2022.

Pertamina harus memikirkan beban trafik penggunaan apabila aplikasi My Pertamina sudah diwajibkan untuk membeli Pertalite. Jangan sampai penggunaan aplikasi My Pertamina dipaksaan tanpa kesiapan yang matang terkait aplikasinya.

Baca Juga: Bukti Cinta Seorang Bapak! Viral Video Pria Angkat Anak Gadisnya untuk Bisa Lihat 'Now Playing Festival 2022'

Dody juga menyarankan pengelola pom bensin menyediakan tempat khusus transaksi yang menggunakan aplikasi My Pertamina.

Hal itu agar penggunaan aplikasi di telepon seluler saat berada di pom bensin aman. Penggunaan telepon seluler di pom bensin dilarang karena sinyal yang dihasilkan dikhawatirkan dapat memicu percikan api.

"Kalau yang dipentingkan keamanan karena sinyal, tempat pembayaran harus jauh dari tempat pengisian bensin," kata Dody.

Meski demikian, Dody mengaku bingung terhadap larangan penggunaan telefon seluler di pom bensin. Pasalnya, mesin electronic data capture (EDC) yang diletakkan di dekat tempat pengisian bensin pun menggunakan sinyal untuk pengoperasiannya.

Baca Juga: 5 Pola Pikir Jika Ingin Dapat Beasiswa Luar Negeri, Bagaimana Versi Kamu?

Selain itu, Pertamina juga perlu memikirkan bahwa tidak semua orang terbiasa mengoperasikan aplikasi di telefon seluler, terutama masyarakat di pedesaan dan yang telah lanjut usia.

Dody menyarankan, Pertamina memasang aplikasi di setiap pom bensin sehingga aplikasi tidak dioperasikan oleh masyarakat.

Aplikasi di setiap pom bensin dirancang untuk bisa memasukkan plat nomor kendaraan yang nantinya berfungnsi untuk membatasi pembelian bensin bersubsidi.***(Rani Ummi Fadila/Pikiran Rakyat)

Berita ini pernah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Beli BBM Pertalite Bakal Wajib Pakai Aplikasi, Ahli IT Wanti-Wanti Soal Penyalahgunaan Data"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler